Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Merek, Logo, dan Kemasan untuk UKM Makanan

Kompas.com - 15/09/2023, 09:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari kembali memberikan pelatihan kepada UKM binaanya melalui Kunci Informasi dan Teknologi (KIAT) Bogasari 2023 yang diselenggarakan di Kota Bandung, Kamis (13/9/2023).

Pelatihan yang digelar secara hibrid itu diikuti hampir 200 UKM makanan berbasis tepung terigu dari berbagai daerah di wilayah Jawa Barat.

Senior Vice President Marketing PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Ivo Ariawan mengatakan, acara KIAT ini sangat bermanfaat bagi pelaku UKM. Apalagi dua pembicara yang dihadirkan langsung menekuni usaha langsung dan konsultan UKM bisa menambah wawasan para UKM mengembangkan lini bisnisnya.

“Acara KIAT ini merupakan perwujudan komitmen Bogasari dalam mendorong tumbuh kembang usaha UKM, khusus di sektor makanan berbasis terigu. Makanya kegiatan KIAT ini juga digelar secara gratis alias tidak dikenakan biaya apapun,” ucap Ivo Ariawan dalam siaran persnya, dikutip Kamis (13/9/2023).

Baca juga: Perbankan Hadapi Tantangan Jadikan HAKI sebagai Jaminan Kredit, Apa Saja?

Pentingnya logo dan merek

Adapun tema yang diangkat dalam pelatihan itu adalah Pentingnya Merek, Logo, Label, Desain Kemasan, dan HAKI Bagi Bisnis UKM.

Pakar di bidang komunikasi desain visual Lia Sidik yang merupakan salah satu pembicara di acara itu mengatakan, keberhasilan bisnis dari perusahaan besar tidak lepas dari kekuatan merek dan logo.

Bahkan logo dan merek dari suatu produk dan perusahaan memiliki harga yang sangat mahal.

"Jadi sebaiknya UKM segera mendaftarkan logo dan merek dari usahanya sebelum keberhasilan dari usahanya diambil oleh perusahaan atau orang lain," ujarnya.

Dalam paparannya, praktisi di bidang komunikasi industri kreatif ini berbagi tips kepada ratusan UKM peserta KIAT 2023 Bogasari yakni cara membuat suatu merek dan logo yang sederhana, namun mempunyai tampilan yang unik, mudah diingat, aplikasi menarik perhatian dan berkesan.

“Jangan lupa, merek yang kuat adalah mereka yang berkomunikasi janji mereka dari pengalaman unik dengan cara yang jelas dan menarik. Merek harus melekat pada kehidupan konsumen dengan skema yang sederhana salah satunya ialah penggunaan warna yang unik dan konsisten,” ungkal Lia Sidik.

Baca juga: Saatnya UMKM Memiliki Merek Produknya

 

Menurutnya, kesalahan yang sering terjadi pada UKM ketika menyusun sebuah logo untuk usahanya adalah terlalu menuruti ego pribadinya dan tidak memperdulikan keinginan pasar.

“Dalam penentuan warna, UKM juga harus berhati-hati dan bijak, karena menyangkut kesan atau impresi yang akan dirasakan konsumen saat melihat kemasan produk kita. Misal saja kita ketika melihat produk tepung terigu berwarna biru, maka akan langsung terbesit merek segitiga biru,” ungkapnya.

Lia juga mengatakan, jika usaha para UKM ingin usahanya berlanjut pada generasi selanjutnya, maka harus mulai sudah muncul rasa kepedulian terhadap 3P, yakni people (manusia), planet (bumi), dan profit (keuntungan).

“Bisnis tidak melulu bicara keuntungan, tapi bagaimana menjaga keberlanjutan dengan peduli terhadap bumi atau lingkungan dan manusia. Termasuk saat memikirkan tentang kemasan, ada 3 poin yang harus menjadi perhatian, yakni material kemasan, kuantitas dan info pendauran ulang kemasan yang digunakan,” sarannya.

Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, E-commerce Dorong Pemakaian Kemasan Paket Ramah Lingkungan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com