NEW YORK, KOMPAS.com - Google akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ratusan staf yang bertugas untuk merekrut dan mempekerjakan karyawan.
Google tidak merinci jumlah pasti PHK di departemennya.
Pemangkasan karyawan ini terjadi setelah induk Google yakni Alphabet mengurangi 12.000 pekerjaan, atau sekitar 6 persen dari tenaga kerjanya.
Hal tersebut dilakukan karena Google bergulat dengan ketidakpastian ekonomi yang memukul bisnis inti periklanannya tahun lalu.
Baca juga: Google PHK Ratusan Pekerja di Divisi Perekrutan
Chief Executive Officer (CEO) Google Sundar Picai mengatakan perusahaan terus memperlambat pertumbuhan biaya dan laju perekrutan.
Hal serupa juga dikatakan juru bicara Google bernama Courtenay Mencini.
"Kami terus berinvestasi pada talenta-talenta teknis dan teknik terbaik sekaligus memperlambat laju perekrutan kami secara keseluruhan,” kata dia dikutip dari CNN, Jumat (15/9/2023).
Baca juga: Masyarakat Bisa Dapat Uang dari Google, Begini Caranya
Dengan demikian, beban kerja bagi perekrut telah menurun seiiring melambatkan pencarian karyawan baru.
"Untuk memastikan kami beroperasi secara efisien, kami telah mengambil keputusan sulit untuk mengurangi jumlah tim perekrutan kami,” imbuh dia.
Pemotongan ini akan berdampak pada ratusan anggota organisasi perekrutan Google secara global
Google juga mengatakan pengurangan perekrutan ini bukan merupakan bagian dari PHK yang lebih luas.
Selain itu, karyawan yang terkena dampak akan didukung dengan tawaran pesangon dan tunjangan lainnya.
Baca juga: Di Tengah Isu PHK, Bos Google Sundar Pichai Kantongi Pendapatan Rp 3,37 Triliiun
Asal tahu saja, perusahaan telah menekan biaya untuk membuat bisnisnya stabil.
Google pada bulan Juli mengatakan keuntungannya telah tumbuh hampir 15 persen secara tahunan. Itu ditopang oleh bisnis iklan di layanan penelusuran dan YouTube perusahaan.
Pada akhir tahun 2022, Alphabet memiliki 190,234 karyawan. Jumlah itu turun menjadi 181.789 sampai akhir Juni 2023.
Langkah PHK sebenarnya terjadi juga pada sejumlah perusahaan teknologi lainnya sebagai upaya memangkas biaya di tengah tantangan ekonomi, termasuk Meta, Microsoft, dan T-Mobile.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.