Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

Kompas.com - 25/09/2023, 19:56 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mengupayakan agar 4 pulau yang berada di Provinsi Riau tidak tenggelam dari permukaan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan mengimbau agar masyarakat sekitar pulau tidak lagi memotong tanaman mangrove.

Pasalnya, tanaman itu dijual serta dimanfaatkan sebagai arang. Malah arang yang berasal dari tanaman mangrove, kata Luhut, justru berkualitas tinggi. Maka tak heran, habis dibabat.

"Ini kan ada pohon mangrove dipotong, dijual jadi arang. Cari pencarian yang lain, jangan memotong mangrove. Karena mangrove itu saya juga baru tahu, karena arang yang berkualitas tinggi itu kan arang mangrove, repot itu. Atau kalau mau pakai itu, kalau kau potong satu, tapi kau tanam dua (mangrove)," pintanya dalam Forum Merdeka Barat (FMB), Senin (25/9/2023).

Baca juga: Komisi IV DPR RI Sidak Pabrik Arang di Batam yang Bahan Bakunya dari Mangrove

Namun Luhut tidak menyebut mana saja keempat pulau yang terancam tenggelam. Dia hanya bilang, warga setempat pulau kerap mengandalkan mangrove sebagai mata pencaharian.

Dia juga meminta agar masyarakat di keempat pulau bersinergi dengan pemerintah.

"Itu penanaman mangrove di sekeliling garis pantai itu harus sama-sama kita kerjakan. Tidak bisa hanya pemerintah," ucpanya.

Selain itu, pemerintah berupaya menjaga temperatur di pulau tersebut agar tidak melebihi dari 1,5 derajat celcius.

"Tadi masalah kenaikan temperatur global itu 1,5 derajat, itu kita betul-betul upayakan supaya jangan sampai terjadi," pungkas Luhut.

Baca juga: Instruksi Jokowi: Anggaran BPDLH Fokus Atasi Masalah Sampah dan Mangrove

Mengapa Mangrove penting?

Sebagai tambahan informasi, mangrove merupakan tanaman yang disebut sebagai karbon biru atau blue karbon karena perannya yang signifikan sebagai penyerap dan penyimpan karbon.

Peran menanam mangrove jadi penting sejak Indonesia mencanangkan target nol emisi karbon pada tahun 2060.

Sekteraris Utama Badan restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Ayu Dewi Utari dalam webinar Kompas Talks bertema "Invest in Our Planet-Hutan Mangrove sebagai Penyerap Karbon" pada Mei lalu mengatakan, ekosistem mangrove susut dalam tiga dekade terakhir yang menyebabkan membesarnya emisi gas rumah kaca.

Menurut dia, menghindari konversi mangrove akan mengurangi hingga 30 persen emisi nasional, sehingga rehabilitasi mangrove jadi penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com