Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Kompas.com - 27/09/2023, 22:14 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mempersiapkan dana pensiun merupakan hal yang sangat penting, terutama bagi kamu yang saat ini masih aktif bekerja.

Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja mengatakan, rata-rata 69 persen masyarakat Indonesia memperkirakan mereka harus terus bekerja setelah pensiun.

Riset Manulife Investment Management mengungkap alasan 69 persen masyarakat yang sudah pensiun masih bekerja, cukup beragam. Antara lain, demi kesejahteraan pribadi, untuk menghidupi diri sendiri jika terjadi keadaan darurat finansial, dan bersiap menghadapi kemungkinan berkurangnya dukungan keluarga ketika mereka pensiun.

Baca juga: Simak Pilihan Investasi untuk Dana Pensiun

Lantas, bagaimana cara menyiapkan keuangan agar bisa memiliki masa pensiun yang sejahtera? Simak penjelasan berikut:

1. Ubah persepsi

Freddy mengatakan, masyarakat Indonesia beranggapan tingkat pengeluaran di masa pensiun akan jauh berkurang. Dia menilai hal tersebut memang tidak salah, karena ada pos-pos pengeluaran yang berkurang atau bahkan terhapus, tapi ada juga yang justru bertambah dibandingkan dengan saat usia produktif.

“Pada akhirnya, pengeluaran di masa pensiun akan cenderung sama dengan saat masa produktif, hanya komposisinya saja yang akan berubah secara signifikan,” ujar Freddy dikutip dalam siaran pers, Rabu (27/9/2023).

Di masa pensiun, pos pengeluaran transportasi dan penampilan (baju, sepatu, tas, kosmetika) mungkin akan turun, namun pos pengeluaran yang terkait dengan rumah, kesehatan, dan hiburan justru cenderung meningkat. Hal ini sangat wajar, sebab bertambahnya usia akan meningkatkan risiko munculnya beragam gangguan kesehatan.

Sementara itu, meningkatnya waktu yang dihabiskan di rumah akan membuat kita cenderung ingin melakukan perawatan rumah, atau menikmati makanan baru di mal, rekreasi ke luar kota atau luar negeri bersama anak cucu dan keluarga terkasih lainnya.

Menurut Freddy, mengandalkan biaya pensiun hanya dari program pemerintah (BPJS Ketenagakerjaan) dan perusahaan (DPLK) saja tidak akan cukup. Maka, tidak heran jika hingga saat ini dukungan keluarga masih menjadi salah satu sumber pendapatan di masa pensiun.

“Dukungan keluarga kepada pensiunan bisa dalam bentuk bantuan keuangan langsung maupun dengan cara tinggal bersama dalam satu rumah dengan keluarga/kerabat yang mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan untuk pensiunan tersebut,” jelasnya.

“Kondisi ketergantungan finansial pensiunan terhadap keluarga inilah yang juga menjadi salah satu kontributor terbentuknya generasi sandwich. Jadi, supaya memiliki masa pensiun yang sejahtera dan mandiri, siapkan keuangan sejak dini dan singkirkan pikiran untuk menggantungkan keuangan di masa depan pada keluarga/kerabat,” tambah dia.

2. Sesuaikan gaya hidup dari sekarang

Untuk memiliki masa pensiun yang sejahtera, siapkan keuangan sejak dini agar terasa ringan. Isi pos simpanan pensiun dengan cara menyisihkan minimal 10 persen dari penghasilan saat ini, atau bahkan lebih besar.

“Sisihkan secara disiplin dari penghasilan bulanan, juga dari bonus dan sisa THR. Biasakanlah gaya hidup dimana peningkatan pendapatan, tidak selalu harus diikuti dengan pengeluaran yang juga meningkat, tapi justru dialokasikan pada peningkatan investasi,” ujar Freddy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com