Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS Bakal Bikin "Susah" Oknum yang Rugikan Bank

Kompas.com - 29/09/2023, 19:34 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkomitmen untuk memberikan efek jera terhadap berbagai pihak yang merugikan bank, sehingga bank tersebut mengalami kebangkrutan.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pihaknya telah banyak merekrut banyak pengacara baru dengan tujuan untuk memperkuat penegakan hukum terhadap manajemen perbankan yang merugikan bank.

"Kami akan menimbulkan efek jera jadi nanti pihak-pihak yang mencuri bank tersebut tidak akan bisa lari," kata dia dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner LPS, di Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Tangani Klaim Tutupnya BPR KRI, LPS: Ini Salah Satu Kasus BPR Terbesar dalam 15 Tahun Terakhir

"Saya sudah banyak hire lawyer baru LPS untuk bisa mengejar mereka sampai mereka hidupnya susah pokoknya lah," sambung Purbaya.

Purbaya menyebutkan, langkah tersebut diambil LPS dengan tujuan agar kasus tutupnya bank akibat kegagalan pengelolaan bisnis tidak kembali terulang.

Dikarenakan LPS tidak bertindak sebagai otoritas yang mengawasi operasional bank secara langsung, upaya minimalisir tutupnya bank dilakukan dengan mengupayakan pemberian hukuman maksimal terhadap pelaku yang terbukti merugikan bank.

"LPS tidak mengawasi perbankannya sebelum banknya diserahkan ke LPS dari OJK," ujar Purbaya.

Baca juga: Suku Bunga Penjaminan LPS Tetap 4,25 Persen

Salah satu contoh kasus yang tengah ditangani oleh LPS ialah aksi fraud yang dilakukan manajemen Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Karya Remaja Indramayu (KRI), sehingga mengakibatkan bank tersebut tutup dan dilikuidasi.

"Untuk yang bank yang Indramayu kami juga sedang selidiki selain Dirut-nya yang kena apakah pemilik modalnya yang kemarin itu bisa enggak kita kejar," katanya.

Dalam rangka memperkuat antisipasi mismanagement perbankan, ke depan LPS berencana memonitor perkembangan indikator kinerja perbankan, dengan tujuan sebagai bahan koordinasi dengan OJK selaku regulator perbankan.

"Kami pelajari setiap bulan setiap minggu, kalau tools-tools kita ada deteksi ada permasalahn kami akan diskusikan dengan otoritas lain yang berwenang yang utamanya," ucap Purbaya.

Baca juga: Izin BPR Karya Remaja Dicabut, LPS Bakal Bayar Klaim Penjaminan Simpanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com