Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Borong 3.000 Ton Karbon, Bank Mandiri Jadi Pionir Perdagangan Bursa Karbon

Kompas.com - 03/10/2023, 15:03 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bank Mandiri terus mengakselerasi penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Selaras dengan hal itu, pada usia ke-25 tahun, Bank Mandiri mengangkat tema “Menuju Masa Depan” sebagai intisari strategi perusahaan yang terus relevan dan berkontribusi untuk masa mendatang.

Langkah itu diwujudkan Bank Mandiri dengan mewujudkan komitmen pada penurunan emisi dan mendorong ekonomi rendah karbon dalam berbagai tindakan nyata. 

Terkini, Bank Mandiri menjadi pionir di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) dengan membeli 3.000 ton karbon pada perdagangan perdana, Selasa (26/9/2023). 

Perdagangan pertama tersebut digelar setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan bursa karbon pertama di Indonesia.

Baca juga: Dukung Perdagangan Karbon Indonesia, Bank Mandiri Beli 3.000 Ton Karbon

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, pembelian kredit karbon merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap perdagangan Karbon Indonesia dan upaya Bank Mandiri menurunkan emisi karbon. 

“Keberadaan bursa karbon penting bagi Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), demi tercapainya Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (2/10/2023).

Keberadaan bursa karbon juga dapat mendukung tercapainya target NZE pada 2060 yang ditetapkan pemerintah. 

Untuk merespons target pemerintah, Bank Mandiri menetapkan komitmen untuk mencapai NZE Operations pada 2030 dan NZE Financed Emissions (scope 3) pada 2060.

Lebih lanjut, Alexandra memaparkan, Bank Mandiri terlibat langsung dalam proses persiapan peluncuran Bursa Karbon Indonesia. 

Baca juga: Berusia 25 Tahun, Bank Mandiri Kencangkan Inovasi dan Transformasi Bisnis secara Menyeluruh

Bank Mandiri juga aktif berdiskusi dengan regulator dan pelaku pasar, serta menjadi satu-satunya pembicara dalam bidang perbankan dalam Seminar Nasional Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan Peluang Perdagangan Karbon di Indonesia yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Seminar itu berlangsung pada Juli sampai September 2023 di lima kota, yakni Surabaya, Balikpapan, Makassar, Medan, dan Jambi.

Setelah bursa karbon beroperasi, Bank Mandiri menanti peraturan teknis yang mengatur peran lembaga keuangan dan perbankan dalam perdagangan karbon

Peraturan teknis tersebut merupakan turunan dari Peraturan OJK (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon. 

“Kami dengan aktif melakukan koordinasi bersama OJK untuk mempersiapkan keikutsertaan Bank Mandiri dalam pasar karbon,” ujarnya. 

Baca juga: Mandiri Capital Buka Program Pengembangan Bisnis untuk Startup Lokal

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com