Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi: Tantangan Utama Kegiatan Hilirisasi adalah Pendanaan

Kompas.com - 03/10/2023, 19:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Indonesian Mining Association (IMA) Ezra Sibarani mengatakan, tantangan utama kegiatan hilirisasi pertambangan khususnya pembangunan smelter adalah pendanaan.

Ezra mengatakan, pembangunan smelter membutuhkan biaya sekitar 1-2 miliar dolar AS sehingga proses mendapatkan pendanaannya tidak mudah.

"Itu (Pendanaan) sangat besar yang harus kita investasikan. Freeport saja baru di tahun berapa baru bisa, 2-3 tahun terakhir pendanaannya cukup kuat untuk kewajiban hilirisasinya, karena memang dananya itu sangat besar," kata Ezra dalam diskusi Kompas.id bertajuk "Kesiapan Industri dalam Menyerap Produk Hilirisasi" di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Ezra mengatakan, selama membangun smelter, pengusaha juga harus menjaga cashflow perusahaan.

Baca juga: Hilirisasi Selamatkan Indonesia dari Dampak Pelemahan Ekonomi China

Kemudian, akuisisi lahan juga menjadi tantangan. Sebab, masyarakat yang berada di lokasi pembangunan smelter akan meminta pembebasan lahan yang tinggi.

"Cost-nya lebih mahal akuisisi lahan, misalnya di Jawa ada yang lebih gampang mengurus di sana. Sementara kalau kita bangun di daerah tambang kita utility-nya susah," ujarnya.

Lebih lanjut, Ezra juga mengatakan, pasokan listrik yang besar dibutuhkan selama pembangunan smelter. Karenanya, perusahaan membutuhkan kesepakatan bisnis dengan PLN.

"Kemudian, smelter sebisa mungkin dibangun di lokasi yang harga tanahnya tidak mahal namun terdapat infrastruktur yang memadai untuk menunjang pengangkutan komoditas seperti pelahuhan dan kereta agar tak perlu tambahan biaya yang signifikan," ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan perusahaan tambang, mineral dan batubara (minerba) segera memasuki industri hilirisasi atau pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.

Baca juga: Hilirisasi Industri dan Dampaknya bagi Perekonomian Nasional

Dengan hilirisasi di dalam negeri dapat mendorong pendapatan yang lebih besar kepada negara.

"Saya akan perintahkan satu per satu perusahaan, swasta maupun BUMN yang berkaitan dengan tambang, minerba untuk masuk ke hilirisasi," ujar Jokowi saat groundbreaking smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/10/2021).

"Untuk apa? sekali lagi agar komoditas kita lebih tinggi nilainya, tidak kirim mentahan dalam bentuk raw material. Memberikan nilai tambah bagi negara artinya akan memberikan income yang lebih tinggi pada negara," lanjutnya.

Kepala Negara menambahkan, dengan masuknya perusahaan minerba ke sektor hilirisasi juga berpotensi menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Lebih penting, kata dia, dapat membuat Indonesia kian mandiri.

Baca juga: Jokowi: Presiden Selanjutnya Jangan Hentikan Hilirisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respon Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Respon Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Whats New
Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Whats New
Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Earn Smart
Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Berantas Judi 'Online', Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Berantas Judi "Online", Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Whats New
Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi 'Online' sejak 2023

Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi "Online" sejak 2023

Whats New
Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Whats New
Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

Whats New
Strategi 'Turnaround' Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Strategi "Turnaround" Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com