Disahkannya RUU Bipartisan AS Berpotensi Jadi Sentimen Positif bagi Industri Kripto

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengesahkan rancangan undang-undang bipartisan untuk mendanai pembiayaan pemerintah hingga pertengahan November mendatang. Langkah ini dinilai berpotensi menjadi sentimen positif bagi aset kripto.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, salah satu poin yang dibahas dalam RUU itu ialah terkait upaya memerangi kejahatan melalui kripto. Lewat aturan tersebut, seluruh tindakan ilegal penyalahgunaan kripto tidak boleh menggunakan platform DeFi untuk melindungi keamanan nasional.

Menurutnya, hal itu merupakan kabar baik bagi pasar kripto karena dapat mempengaruhi kemajuan RUU kripto yang saat ini sedang menunggu pemungutan suara. Hal ini juga dapat mempengaruhi peraturan mata uang kripto di masa depan.

"Menurut data dari Coinmarketcap, semenjak disahkannya RUU tersebut, kapitalisasi pasar kripto global melonjak dan menguat sebanyak 2,89 persen menjadi 1,11 triliun dollar AS dalam periode 24 jam," tutur dia, dalam keterangannya, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Strategi Investasi Kripto Jelang Tahun Politik

Jika dilihat dari analisis historis, Oscar menambah, pasar kripto memang memiliki potensi untuk menguat di kuartal IV. Hal ini dapat dilihat pada kuartal IV 2013 hingga 2022, pasar kripto mengalami kenaikan dengan rata-rata 22,35 persen pada September dan 50,61 persen pada Oktober.

"Momen seperti ini dapat dimanfaatkan oleh investor," kata dia.

Baca juga: Investor Kripto RI Tembus 17,7 Juta, Diyakini Masih Bisa Tumbuh

Namun demikian, ia tetap menekankan pentingnya untuk melakukan riset mengenai kenaikan tersebut. Oscar mendorong investor mempelajari terlebih dahulu potensi pergerakan kripto ke depan, yang bisa dilakukan salah sataunya melalui Indodax Academy.

"Tak hanya melakukan riset, diharapkan investor atau trader dapat melakukan trading yang baik sehingga tetap cuan di segala kondisi,” ucap Oscar.

Baca juga: Nilai Transaksi Kripto Merosot, tapi Jumlah Investor Naik