Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Bagi-bagi "Rice Cooker" Gratis Pakai Produk Dalam Negeri

Kompas.com - 13/10/2023, 21:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal membagikan rice cooker gratis kepada masyarakat. Rencananya, ada 500.000 unit rice cooker yang dibagikan pada tahun ini.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pengadaan rice cooker untuk program ini akan berasal dari perusahaan dalam negeri. Rice cooker juga akan memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

Ketentuan ini mengacu pada Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga.

Baca juga: Program Bagi-bagi Rice Cooker Gratis Dinilai Bernuansa Politik

"Semaksimal mungkin (TKDN-nya). Pokoknya (produk) nasional kita," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Arifin pun sempat menyinggung merek Maspion ketika membahas perusahaan-perusahaan nasional yang bisa memproduksi rice cooker.

"Kan yang tukang bikin itu (alat masak berbasis listrik) kan banyak. Coba lihat, mesin-mesin kompor itu kan, ada Maspion, terus siapa lagi itu kan, pokoknya nasional," tambah dia.

Baca juga: Kementerian ESDM: Program Bagi-bagi Rice Cooker Gratis Bisa Tekan Impor Elpiji

Ia pun optimistis penyaluran rice cooker gratis ke masyarakat bisa dilakukan di sisa tahun ini yang kurang dari 3 bulan lagi. Kendati begitu, Arifin enggan menyebut waktu pasti program itu terealisasi.

"Kita memang tinggal menyelesaikan saja, cuma kan kita lihat nanti governance-nya bagaimana untuk penyampaianya," ucapnya.

Arifin menambahkan, pembagian 500.000 rice cooker dengan memakan anggaran Rp 347,5 miliar bukanlah kebijakan yang mubazir. Sebab program ini untuk mendorong penggunaan energi bersih dan menekan impor elpiji.

Baca juga: Bagi-bagi Rice Cooker Gratis: Anggaran Rp 347,5 Miliar dan Dilarang Menjualnya

Ia bilang, saat ini sebanyak 60 juta rumah tangga di Indonesia masih menggunakan elpiji bersubsidi. Maka perlu upaya untuk mendorong peralihan ke energi listrik agar menekan penggunaan elpiji.

"Enggak (mubazir) dong, karena kalau enggak dicoba bagaimana? Kalau enggak dipakai kita mau impor elpiji terus? Ada yang suka impor elpiji memang," pungkasnya.

Adapun dalam Permen ESDM 11/2023 disebutkan bahwa jenis rice cooker yang dibagikan memiliki kapasitas 1,8 liter sampai dengan 2,2 liter.

Baca juga: Bagi-bagi Rice Cooker Gratis, Pemerintah Anggarkan Rp 347,5 Miliar

Rice cooker akan dilengkapi stiker bertuliskan "Hibah Kementerian ESDM dan Tidak untuk Diperjualbelikan" yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dilepas.

Pengadaan rice cooker tersebut berasal dari badan usaha yang syaratnya harus mengutamakan produk dan potensi dalam negeriyang dibuktikan dengan sertifikat tingkat komponen dalam negeri.

"(Harus) mencantumkan label SNI dan mencantumkan label tanda hemat energi," tulis pasal 10 ayat 3 beleid tersebut.

Baca juga: Ini Jenis Rice Cooker Gratis yang Bakal Diberikan Pemerintah ke Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com