Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos JP Morgan Sebut Dunia Berpotensi Hadapi Masa Bahaya Terburuk Sepanjang Beberapa Dekade Terakhir

Kompas.com - 15/10/2023, 08:39 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menyatakan, perekonomian dunia berpotensi menghadapi bahaya yang sangat buruk. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya tantangan yang dihadapi oleh global.

"Saat ini mungkin merupakan masa paling berbahaya yang pernah terjadi di dunia dalam beberapa dekade terakhir," kata dia, dilansir dari CNBC International, Minggu (15/10/2023).

Perang yang terjadi antara Israel dengan Hamas menjadi sorotan bank dengan aset terbesar di Amerika Serikat itu. Konflik tersebut berpotensi mengerek kembali harga komoditas global, yang sebenarnya belum sepenuhnya pulih dari perang Rusia dengan Ukraina.

"(Perang Israel-Hamas) mungkin mempunyai dampak yang luas terhadap pasar energi dan pangan, perdagangan global, dan hubungan geopolitik," ujar Jamie.

Baca juga: Bos OJK Beberkan Dampak Perang Rusia dengan Ukraina ke Sektor Keuangan RI

Selain konflik militer, Jamie juga menyoroti kondisi utang berbagai negara.

Sejumlah negara menghadapi defisit fiskal besar, yang berpotensi membuat tingkat inflasi dan suku bunga acuan bank sentral tetap tinggi.

Seiring dengan tingkat suku bunga acuan yang tinggi, bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) disebut akan melanjutkan kebijakan pengetatannya, dengan melepas kepemilikan obligasi.

Hal ini dilakukan untuk semakin mengurangi likuiditas di pasar uang.

Baca juga: Ada Perang Hamas-Israel, Menteri ESDM Waspadai Kenaikan Harga Minyak Dunia

 


Dengan sikap The Fed yang tetap hawkish, Jamie memperingatkan kepada kliennya akan potensi "terburuk" dari arah kebijakan bank sentral. Bukan hanya mempertahankan di tingkat yang tinggi, The Fed berpotensi kembali mengerek suku bunga acuannya.

"Meskipun kami berharap yang terbaik, kami mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi berbagai risiko, sehingga kami dapat secara konsisten memberikan hasil kepada klien, apa pun kondisinya," ucap Jamie.

Sebagai informasi, di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu, JPMorgan kembali mencatatkan kinerja positif. Pada kuartal III-2023, JPMorgan membukukan laba sebesar 13,15 miliar dollar AS, melesat 35 persen secara tahunan.

Baca juga: Menkeu AS soal Perang Israel-Hamas: Tidak Berdampak Signifikan ke Ekonomi Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com