Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Kompas.com - 19/10/2023, 14:43 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (DRRR) sebesar 0,25 persen ke level 6 persen. Keputusan ini diambil bank sentral sebagai respons terhadap ketidakpastian global yang meningkat.

Dengan demikian, suku bunga deposit facility pun turut terkerek ke level 5,25 persen dan lending facility tetap di level 6,75 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 18 dan 19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI7DRRR sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Rupiah Tertekan, BI Berpotensi Kerek Suku Bunga?

Perry menjelaskan, keputusan BI untuk mengerek suku bunga acuan setelah 8 bulan lamanya bertahan ialah dengan melihat perkembangan perekonomian global yang semakin tidak menentu, dan dampaknya ke pasar keuangan nasional.

"Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global," katanya.

Ketidakpastian global memang telah berimbas kepada aliran modal asing di pasar keuangan nasional. Tercatat sampai dengan 17 Oktober 2023, pasar keuangan Indonesia dalam bentuk investasi portofolio mencatatkan net outflow sebesar 400 juta dollar AS.

Baca juga: BI: Penyaluran Kredit Baru Kian Melesat di September 2023

Seiring dengan hal tersebut, nilai tukar rupiah bergerak cenderung melemah, bahkan membuat mata uang terdeprsiasi secara tahun kalender (year to date/ytd) menyusut. BI mencatat, hingga 18 Oktober lalu, nilai tukar rupiah melemah 1,03 persen secara ytd.

"Relatif lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara di kawasan dan global," kata Perry.

Keputusan bank sentral untuk mengerek suku bunga acuan juga berlandaskan prospek pertumbuhan ekonomi nasional masih positif di tengah ketidakpastian global yang meningkat.

Baca juga: Cara Transfer BI Fast di BTN dengan Biaya Admin Rp 2.500

Selaras dengan hal tersebut, neraca pembayaran Indonesia diproyeksi tetap terjaga untuk mendukung ketahanan eksternal. Prospek positif ini utamanya didorong oleh berlanjutnya surplus neraca dagang nasional.

Perry menyebutkan, pada kuartal III-2023, nilai surplus neraca dagang nasional mencapai 7,8 miliar dollar AS. Surplus ini dinilai mampu menopang prospek neraca transaksi berjalan ke depan.

Namun demikian, ketidakpastian global telah berimbas kepada aliran modal asing di pasar keuangan nasional. Tercatat sampai dengan 17 Oktober 2023, pasar keuangan Indonesia dalam bentuk investasi portofolio mencatatkan net outflow sebesar 400 juta dollar AS.

Baca juga: Data BI Menunjukan Masyarakat Semakin Gemar Belanja Pakaian

Sementara itu, laju inflasi tercatat terus menyusut dan sudah kembali pada rentang target bank sentral. Tercatat pada September lalu tingkat inflasi sebesar 2,38 persen secara tahunan, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 3,27 persen secara yoy.

"Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya pengendalian inflasi Bank Indonesia dengan pemerintah," ucap Perry.

Baca juga: Transaksi BI-Fast di Bank Mandiri Tembus Rp 1.500 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com