NEW YORK, KOMPAS.com - Sejumlah bank besar di Amerika Serikat diketahui melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan sepanjang tahun ini. Pemangkasan jumlah karyawan diyakini masih akan terus terjadi.
Dikutip dari CNBC, Jumat (20/10/2023), beberapa bank besar AS telah memangkas jumlah pegawai atau mengumumkan rencana PHK karyawan. Adapun pengecualian pada JPMorgan Chase, bank AS terbesar dan paling menguntungkan.
Ditekan oleh dampak suku bunga yang lebih tinggi pada bisnis kredit, pembuatan kesepakatan di Wall Street, dan biaya pendanaan, lima bank terbesar AS telah memangkas 20.000 posisi pekerjaan sepanjang tahun ini.
Baca juga: Bakal PHK 14.000 Karyawan, Bos Nokia: Keputusan Bisnis yang Paling Sulit...
Langkah ini dilakukan setelah sebelumnya terjadi lonjakan perekrutan karyawan selama dua tahun pada pandemi Covid-19.
Kondisi mereda setelah Federal Reserve mulai menaikkan suku bunga tahun lalu untuk mendinginkan perekonomian yang terlalu panas, dan bank-bank tiba-tiba mengalami kelebihan staf karena semakin sedikit konsumen yang mencari kredit dan semakin sedikit perusahaan yang menerbitkan utang atau mengakuisisi pesaingnya.
“Bank memangkas biaya semampu mereka karena keadaan sangat tidak menentu tahun depan,” kata Chris Marinac, direktur penelitian di Janney Montgomery Scott, dalam sebuah wawancara.
Hilangnya lapangan kerja di industri keuangan dapat memberikan tekanan pada pasar tenaga kerja AS pada tahun 2024.
Baca juga: Flash Coffee Tutup 11 Gerai dan PHK Karyawan di Singapura
Dihadapkan dengan meningkatnya gagal bayar (default) pada pinjaman korporasi dan konsumen, pemberi pinjaman siap untuk melakukan pemotongan yang lebih besar pada tahun depan, ujar Marinac.