Menurut dia, perbankan di Negeri Paman Sam perlu mencari cara untuk menjaga pendapatan agar tidak jatuh lebih jauh dan menyediakan uang untuk keperluan provisi karena semakin banyak pinjaman yang macet.
"Saat kita memasuki bulan Januari, Anda akan mendengar banyak perusahaan membicarakan hal ini," ungkapnya.
Bank mengungkapkan jumlah total pegawai setiap kuartal. Meskipun angka-angka agregat menutupi perekrutan dan pemecatan yang terjadi di balik layar, angka-angka tersebut bersifat informatif.
Baca juga: Pemerintah Berencana Kasih Insentif untuk Industri Rentan PHK
Pengurangan jumlah karyawan tertinggi terjadi di Wells Fargo dan Goldman Sachs, yang bergulat dengan penurunan pendapatan di bisnis-bisnis utama. Mereka masing-masing telah memangkas sekitar 5 persen tenaga kerjanya sepanjang tahun ini.
Di Wells Fargo, PHK terjadi setelah bank tersebut mengumumkan peralihan strategis dari bisnis kredit pada bulan Januari.
Meskipun bank tersebut memangkas 50.000 karyawan dalam tiga tahun terakhir sebagai bagian dari rencana pemotongan biaya oleh CEO Charlie Scharf, perusahaan belum selesai mengurangi jumlah karyawannya, kata para eksekutif Wells Fargo.
Ada sangat sedikit bagian perusahaan yang akan terhindar dari pemotongan, kata CFO Wells Fargo Mike Santomassimo.
Baca juga: Net TV PHK 30 Persen Karyawannya
“Kami masih memiliki peluang tambahan untuk mengurangi jumlah karyawan,” katanya kepada para analis.
Sementara itu, setelah beberapa kali melakukan pemotongan pada tahun lalu, para eksekutif Goldman Sachs mengatakan bahwa mereka telah menyesuaikan ukuran bank tersebut dan tidak mengharapkan adanya PHK massal lagi seperti yang terjadi pada bulan Januari.
Namun jumlah pegawai di bank yang berpusat di New York ini masih mengalami penurunan. Dalam beberapa minggu mendatang, Goldman Sachs akan memberhentikan sekitar 1 atau 2 persen karyawannya, menurut seseorang yang mengetahui rencana tersebut.