Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Startup" Pluang PHK 10 Persen Karyawan

Kompas.com - 21/08/2023, 11:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) wealthtech Pluang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 10 persen karyawannya.

PHK Pluang ini berdampak pada karyawannya yang berbasis di Indonesia, Singapura, dan India.

Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan, kondisi saat ini menuntut Pluang untuk dapat terus beradaptasi secara cepat sehingga beberapa upaya perlu ditempuh.

Baca juga: Lapangan Kerja Jadi PR Besar RI, Angkatan Kerja Baru Rebutan dengan Korban PHK

Langkah tersebut diambil berdasarkan hasil evaluasi dan peninjauan terhadap tujuan strategis perusahaan.

Upaya vital yang ditempuh mulai dari pemantapan bisnis inti perusahaan, penyusunan ulang prioritas, dan optimalisasi biaya operasional.

"Hingga restrukturisasi organisasi yang berdampak kepada pemutusan hubungan kerja terhadap lebih kurang 10 persen karyawan," kata Claudiadalam keterangan resmi, dikutip Senin (21/8/2023).

Baca juga: Bukalapak Kembali PHK Karyawan

Ia menjelaskan rangkaian upaya ini dilakukan untuk memberikan ruang gerak yang cukup.
Hal itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi tantangan dan ketidakpastian ekonomi. Tujuannya guna menjaga masa depan pertumbuhan dan kinerja perusahaan yang berkesinambungan.

Meskipun demikian, Claudia mengatakan kesuksesan Pluang sebagai aplikasi investasi multi-aset tidak dapat dicapai tanpa dukungan dan kegigihan setiap karyawan yang merupakan aset yang penting.

Oleh karena itu, ia memastikan para karyawan yang terdampak mendapatkan kompensasi yang adil dan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tidak Ada PHK Massal bagi Tenaga Honorer

"Kami juga memberikan perpanjangan masa asuransi bagi karyawan dan keluarganya serta dukungan untuk mendapatkan kesempatan bekerja di luar Pluang," imbuh dia.

Lebih lanjut, Claudia menjelaskan, perekonomian global yang masih berada dalam tekanan memiliki korelasi yang sangat erat dengan kinerja pasar keuangan khususnya terkait sektor investasi.

Layaknya pelaku usaha pada umumnya, Pluang tidak kebal terhadap situasi dan kondisi makro ekonomi yang masih tidak menentu.

"Tingginya tingkat inflasi serta daya beli yang menurun berdampak negatif terhadap pasar dan menyebabkan permintaan yang lebih rendah akan produk-produk investasi," tandas dia.

Baca juga: Usai Badai PHK, Industri Fintech Menuju Musim Semi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com