Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Raup Laba Besar, UBS Tetap Bakal PHK Ribuan Karyawan

Kompas.com - 05/09/2023, 07:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Raksasa perbankan Swiss UBS berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada ribuan karyawannya.

Padahal, perbankan ini telah meraup laba besar usai membeli pesaingnya Credit Suisse yang kolaps.

Pada periode April sampai Juni, UBS mencatat laba 29,3 miliar dollar AS. Angka tersebut setara Rp 445,65 triliun pada kurs Rp 15.210 per dollar AS.

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu perusahaan hanya mencetak laba Rp 2,6 miliar dollar AS.

Kenaikan tersebut hampir seluruhnya disebabkan oleh pembelian aset Credit Suisse dengan harga murah setelah adanya kekhawatiran akan kebangkrutan.

Baca juga: Dalam Proses Penyelamatan, UBS Bakal PHK 35.000 Karyawan Credit Suisse

Namun demikian, bank mengirim sinyal akan memecat 3.000 stafnya dalam beberapa tahun mendatang sebagai upaya untuk memangkas biaya.

Sedikit catatan, UBS menyelamatkan Credit Suisse sebesar 3,25 miliar dollar AS pada Maret lalu.

Itu dilakukan setelah tekanan berat dari pihak berwenang yang khawatir bank terbesar kedua di Swiss akan bangkrut setelah klien mulai menarik uang.

Credit Suisse telah menghadapi serangkaian masalah dan kegagalan perbankan di AS memberikan pukulan terakhir terhadap kepercayaan, sehingga memaksanya untuk mencari pembeli.

Baca juga: Credit Suisse akan Diakuisisi UBS, Sandiaga: Kita Lihat Secara Kasat Mata Sudah Baik, tapi Ternyata...

UBS telah mengumumkan rencananya untuk sepenuhnya menyerap operasi bank domestik Credit Suisse, yang menghasilkan keuntungan tahun lalu, daripada memisahkannya sebagai entitas terpisah.

“Analisis kami dengan jelas menunjukkan bahwa integrasi penuh adalah hasil terbaik bagi UBS, pemangku kepentingan kami, dan perekonomian Swiss,” kata kepala eksekutif UBS Sergio Ermotti, dikutip dari BBC, Senin (4/9/2023).

Rencananya, integrasi tersebut akan dilakukan tahun depan, dengan migrasi penuh klien akan selesai pada tahun 2025.

Sementara itu seorang analis perbankan Frances Coppola menuturkan, keuntungan besar UBS berarti perbankan telah meraih kesepakatan terbaik dalam sejarah setelah membeli aset Credit Suisse dengan diskon besar.

Baca juga: Usai Badai PHK, Industri Fintech Menuju Musim Semi


Namun, ia mengatakan akan ada kekhawatiran di Swiss ketika negara tersebut hanya akan mempunyai satu bank domestik Swiss yang sangat besar dari sudut pandang merek, ekonomi, dan persaingan.

Terkait dengan pengurangan karyawan UBS menjelaskan, 1.000 PHK akan berasal dari integrasi bisnis domestik Credit Suisse.

Sementara 2.000 pekerjaan lainnya akan diberhentikan dari restrukturisasi keseluruhan operasi bank.

Sebelumnya, Credit Suisse melaporkan kerugian sebesar 10 miliar dollar AS pada periode April-Juni karena sejumlah besar klien dan staf keluar.

Namun UBS bilang, arus keluar telah stabil pada akhir periode pelaporan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com