Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GOTO Batalkan IPO di Luar Negeri, Ini Sebabnya

Kompas.com - 31/10/2023, 09:04 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membatalkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) internasional. Hal ini seiring dengan membaikanya kinerja keuangan perusahaan hasil merger dua unicorn Indonesia tersebut.

“GOTO mengumumkan bahwa tidak lagi berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) internasional,” mengutip keterangan resmi perusahaan, Senin (30/10/2023).

Sebelumnya, rencana melakukan penggalangan modal di luar negeri telah disampaikan perseroan pada prospektus IPO Perseroan serta telah disetujui oleh pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023.

Baca juga: Ramai Aksi Jual Saham, Bos GOTO: Keputusan Pribadi, Tak Cerminkan Kehilangan Kepercayaan

“Apabila Perseroan memutuskan untuk melaksanakan IPO internasional di masa yang akan datang, Perseroan akan memintakan kembali persetujuan pemegang saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” sebut GOTO.

Batalnya IPO di luar negeri seiring dengan kinerja keuangan GOTO yang terus membaik. Perseroan menyebut, memiliki kas dan neraca yang solid, dengan kas, setara kas, dan deposito jangka pendek senilai Rp 25,2 triliun pada tanggal 30 September 2023.

“Tingkat penggunaan bersih kas (Net Cash Burn) berkurang 76 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga Perseroan memiliki modal lebih dari cukup untuk menjalankan kegiatan bisnisnya dan mengeksekusi rencana saat ini,” kata manajemen.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan, seiring tumbuh kembalinya GTV di
kuartal ketiga dibanding kuartal sebelumnya, Perseroan juga mencatat adanya perbaikan secara berturut-turut pada margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan.

"Hal ini didorong oleh efisiensi beban operasional, dengan mengurangi redudansi serta pemanfaatan teknologi untuk menekan biaya," sebutnya.

"Kami terus melangkah menuju profitabilitas, di mana di kuartal ketiga ini unit
bisnis On-Demand Services berhasil mencapai nilai positif untuk EBITDA yang disesuaikan, sebelum alokasi biaya korporasi. Meski demikian, kami melihat adanya kompetisi yang semakin ketat dan kemungkinan akan terus berlanjut. Perseroan akan merespons hal ini dengan prinsip kehati-hatian, seiring upaya kami menyeimbangkan pertumbuhan dengan profitabilitas," lanjut dia.

Sebagai informasi, pendapatan bersih GOTO pada sembilan bulan pertama 2023 mencapai Rp 10,511 triliun, melonjak 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,969 triliun.

Di sisi lain, perusahaan melanjutkan penurunan rugi bersih. Hingga kuartal III 2023 rugi bersih GOTO mencapai Rp 9,599 triliun, turun 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 20, 912 triliun.

Perbaikan ini dihasilkan dari monetisasi dan pengurangan insentif serta beban pemasaran sebesar 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau penghematan sebesar Rp 2,1 triliun untuk kuartal ini.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, perseroan mencatat penurunan sebesar 19 persen pada beban operasional tetap dan penurunan lebih dari 25 persen untuk biaya terkait cloud dan infrastruktur TI, yang merupakan bagian terbesar dari beban pokok pendapatan.

Baca juga: Harga Saham GOTO Terus Turun, Apa Sebabnya?

Penghematan tersebut secara keseluruhan berjumlah Rp 2,5 triliun dalam bentuk penghematan beban operasional tetap dan beban cloud dan TI yang disetahunkan.

Perseroan juga telah mengidentifikasi sejumlah penghematan tahunan dari dua kelompok beban usaha tersebut senilai sekitar Rp 450 miliar yang akan dibukukan secara bertahap.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan, sinergi ekosistem yang semakin kuat ini menjadi keunggulan perusahaan di tengah kompetisi yang semakin ketat. Perusahaan juga siap dengan strategi jangka panjang untuk mendorong bisnis berkelanjutan.

“Grup GoTo akan terus beradaptasi secara taktis untuk mempertahankan kepemimpinan pasar kami, serta di saat yang sama terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang Perseroan,” tegas dia.

Baca juga: Jalin Kerja Sama dengan GoTo Financial, Bank Jago Optimis Jumlah Nasabah Bisa Tumbuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com