JAKARTA, KOMPAS.com - Sinarmas Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai akhir tahun berada di level 7.000 sampai 7.300. Sementara itu, proyeksi IHSG tahun depan dipatok pada level 7.700.
Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu mengatakan, pihaknya belum dapat memprediksi apakah di akhir tahun akan terjadi window dressing.
Window dressing adalah strategi dari manajer investasi untuk meningkatkan performa portfolio sebelum disajikan atau dilaporkan kepada pemegang saham yang menjadi kliennya.
Baca juga: IHSG Ditutup Melonjak 108 Poin, GOTO Melesat 14,52 Persen
"Apakah akan ada window dressing atapu tidak? Ini memang suatu hal yang sulit untuk diprediksi dalam posisi seperti ini," kata dia dalam Webinar "Road to 2024: Market Outlook, Kamis (2/11/2023).
Ia menambahkan, kebijakan dari presiden terpilih nantinya akan memengaruhi kondisi pasar saham. Di sisi lain, kondisi politik juga dinilai sangat berpengaruh di kemudian hari.
"Misalnya yang menang eksekutif A, tapi dia tidak didukung legislatif yang banyak. Jadi mereka mengambil kebijakannya agak sulit. Itu biasanya memberikan sentiman yang kurang baik dari market," urai Genta.
Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG Melesat
Pada intinya, Genta bilang, siapapun presidennya yang paling penting adalah dapat mengeluarkan kebijakan yang terukur.
"Karena market sangat tidak suka ketidakpastian. Semakin pasti dengan kebijakannya. Semakin market bisa mengukur risk and reward-nya, itu akan positif ke market siapapun presidennya," tutur Genta.