Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset BUMN Tembus Rp 10.101 Triliun, Lampaui Temasek Singapura

Kompas.com - 07/11/2023, 05:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut, aset konsolidasi BUMN saat ini mencapai 652 miliar dollar AS atau sekitar Rp 10.101 triliun (asumsi kurs Rp 15.492 per dollar AS).

Nilai aset itu disebut melampaui BUMN asal Singapura, Temasek Holdings Limited. Mengutip laman resmi Temasek, perusahaan investasi tersebut tercatat memiliki nilai portofolio bersih yang mencakup investasi, aset, dan liabilitas sebesar 284,65 miliar dollar AS per Maret 2023.

"Jadi kita ini udah lebih besar dari Temasek, dan mungkin salah satu portofolio terbesar di Asia," ujar Tiko, sapaan akrabnya, dalam acara FHCI BUMN di Hotel Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Erick Thohir Ingin Konsolidasikan Aset-aset BUMN di Sekitar Kawasan Monas

Menurutnya, kinerja BUMN terus membaik, yang tercermin pula dari sisi keuntungan.

Ia menyakini keuntungan konsolidasi BUMN di 2023 akan melampaui kinerja pada 2022 yang mencapai 20,6 miliar dollar AS.

“Artinya kita ini sudah menjadi portofolio besar dengan skala usaha yang raksasa," imbuh dia.

Kinerja BUMN yang membaik juga nampak dari return on equity (ROE) yang rata-rata mencapai 10 persen dan return on asset (ROA) yang mencapai 3,2 persen.

Targetnya, dalam 5 tahun ROE BUMN bisa meningkat ke sekitar 14-15 persen dan ROA mencapai 4 persen.

Baca juga: Erick Thohir Terbitkan Peraturan Baru, Aset BUMN Kini Bisa Dijual ke LPI


Menurut Tiko, capaian kinerja tersebut berkat transformasi BUMN yang dilakukan selama 4 tahun terakhir.

Mulai dari melakukan inovasi berbagai bisnis model, melakukan merger BUMN, restrukturisasi, pembentukan holding BUMN, hingga mengadopsi teknologi terbaru.

"Kemudian (dilakukan) peningkatan investasi, berbagai model investasi melalui IPO, private placement. Dan juga yang paling krusial adalah (dilakukan) pengembangan talenta," kata dia.

Baca juga: 12 Dana Pensiun Masuk Pengawasan Khusus OJK, 7 Perusahaan Milik BUMN

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com