Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga The Fed Diprediksi Turun pada Semester II-2024

Kompas.com - 22/11/2023, 17:18 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) diprediksi akan menurunkan suku bunga acuan pada paruh kedua 2024.

Ekonom dan Co Founder Creco Research Institute M. Chatib Basri mengatakan, hal tersebut sangat tergantung pada perkembangan yang terjadi di AS.

"Labour market di AS itu masih cukup ketat," kata dia dalam acara Bank BTPN Economic Outlook 2024, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: The Fed Tidak Berikan Indikasi Penurunan Suku Bunga

Ia menjelaskan, tingkat pengangguran di AS masih berada pada kisaran 3,9 persen dari jumlah normal sekitar 5 persen pada keadaan normal.

Mantan Menteri Keuangan RI periode 2013-2014 itu bilang, ketika angka pengangguran meningkat di AS, ada kemungkinan The Fed memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga.

Meskipun demikian, suku bunga acuan The Fed dipastikan tidak akan kembali ke level yang rendah misalnya 0,25 persen.

Baca juga: Mencerna Perubahan Perilaku Suku Bunga Acuan

"Mungkin Fed Fund Rate (suku bunga The Fed) akan bertahan pada kisaran 3 sampai 3,5 persen," imbuh dia.

Proyeksi penurunan suku bunga The Fed serupa juga pernah dilontarkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Ia memprediksi suku bunga The Fed akan turun pada semester II-2024, dengan total penurunan kumulatif senilai 50 basis poin (bps).

Baca juga: Bos BI Prediksi Bunga The Fed Mulai Turun Paruh Kedua 2024

Namun begitu, pada akhir 2023 The Fed masih diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuan sekalilagi menjadi 5,75 persen.

"Pada tahun depan, kemungkinan Fed baru akan mulai turun di paruh kedua. Sehingga, suku bunga sekitar 5,25 persen," terang Perry di hadapan Komisi XI DPR RI, dikutip dari Kontan, Rabu (22/11/2023).

Penurunan suku bunga acuan pada paruh kedua tahun depan dilakukan seiring dengan tingkat inflasi yang diyakini akan melandai pada periode yang sama.

Hanya saja, Perry mengingatkan masih ada kemungkinan bank-bank sentral dunia akan tetap terus melakukan pengetatan kebijakan moneter.

Baca juga: Suku Bunga BI Naik, OJK Pede Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com