Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Mulai Stabil, Suku Bunga BI Diproyeksi Bergeming

Kompas.com - 23/11/2023, 10:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diproyeksi mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 6 persen pada gelaran Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November ini. Salah satu pertimbangannya ialah pergerakan nilai tukar rupiah yang sudah mulai stabil dan cenderung menguat terhadap dollar AS selama satu bulan terakhir.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, volatilitas pasar keuangan global mulai menurun belakangan. Hal ini dipicu oleh laju inflasi Amerika Serikat (AS) yang mulai melambat serta kondisi pasar tenaga kerja yang lebih longgar.

"Ini membuat pasar keuangan global lebih stabil dan memicu sentimen risk on di kalangan investor seiring dengan sikap The Federal Reserve yang diproyeksi kurang hawkish," kata dia, dalam keterangannya, dikutip Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Suku Bunga The Fed Diprediksi Turun pada Semester II-2024

Dengan sikap investor yang kembali berani mengambil risiko, aliran modal asing mulai masuk ke pasar keuangan negara berkembang, seperti Indonesia. Oleh karenanya, nilai tukar rupiah bergerak cenderung menguat selama 1 bulan terakhir.

Selain rupiah yang menguat, laju inflasi di Tanah Air juga terus berada di level yang sudah ditargetkan BI. Pada Oktober lalu, tingkat inflasi mencapai 2,56 persen secara tahunan (year on year/yoy), berada dalam kisaran target bank sentral yakni 2-4 persen.

"Akan tetapi, kita menyadari risiko El Nino terhadap inflasi pangan masih menjadi isu utama yang perlu dihadapi ke depan," ujar Josua.

Indikator perekonomian lain yang akan menjadi pertimbangan BI ialah neraca perdagangan. Hingga Oktober lalu, neraca perdagangan RI masih mencatatkan surplus, dan diyakini mendukung perkembangan neraca pembayaran ke depan.

Dengan melihat berbagai perkembangan tersebut, Josua memproyeksi, BI mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen pada pertemuan November ini. Menurutnya, ruang penurunan suku bunga belum terlihat pada tahun ini.

"Kita memproyeksi BI mempertahankan BI-7DRRR di level 6 persen hingga akhir tahun 2023 dan mulai mempertimbangkan pemangkasan pada kuartal IV-2024," ucap Josua.

Sebagai informasi, BI akan mengumumkan hasil RDG BI November 2023 pada Kamis (23/11/2023) siang hari ini. Dalam pertemuan bulan lalu, BI memutuskan untuk mengambil langkah "kejutan" dengan mengerek suku bunga acuannya sebesar 0,25 persen menjadi 6 persen.

Baca juga: Mencerna Perubahan Perilaku Suku Bunga Acuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com