Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Ada Nasabah Bunuh Diri, Bos AdaKami: Itu Hoaks

Kompas.com - 29/11/2023, 06:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pinjaman online (pinjol) PT Pembiayaan Digital Indonesia alias AdaKami buka suara terkait kelanjutan kasus dugaan nasabah yang diduga bunuh diri karena terlilit utang.

Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr mengatakan kabar tersebut merupakan berita bohong atau hoaks.

"Kan ada dugaan korban bunuh diri (terlilit utang AdaKami). Itu hoaks," kata dia usai acara Media Gathering AdaKami, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Waspada Penipuan Catut Pinjol AdaKami lewat Telepon sampai LinkedIn

Ia menambahkan, kasus tersebut dapat dikatakan telah ditutup saat ini (case closed). Sebelumnya, AdaKami telah membuka kesempatan pada pelapor untuk memberikan nama, nomor telepon, dan identitas terduga nasabah yang bunuh diri tersebut.

Adapun pihaknya akan mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk meminta pertanggungjawaban dari penyebar berita bohong tersebut.

Di sisi lain, pria yang karib disapa Dino itu berharap AdaKami tetap dapat menjalankan bisnis dengan pertumbuhan dan kehati-hatian (prudent).

Baca juga: OJK Minta Asosiasi Pinjol Periksa Penerapan Bunga Pinjaman AdaKami

AdaKami juga telah berbenah usai berita yang viral beberapa waktu lalu tersebut. Beberapa lini yang dibenahi antara lain dilakukan pada bagian penagihan.

Dino bilang, proses penagihan dan mekanisme saksi pelapor (whistleblower) telah diperbaiki secara internal.

"Kalau dia bosnya tidak benar, harus ada itu whistleblower, ada SOP whistleblower, dan itu juga melindungi agen kami," terang dia.

Baca juga: AdaKami Kena Sanksi OJK Terkait Penagihan Tak Beretika

Dalam kesempatan yang sama, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan penjelasan dari kepolisian bahwa dugaan kasus bunuh diri akibat terlilit utang pinjol tersebut tidak ada.

"Sudah beres, karena memang sudah klir dari kepolisian tidak ada seperti yang dituduhkan," ungkap dia.

Adapun sejauh ini AdaKami mengaku belum mengambil langkah hukum apapun sebagai kelanjutan dari kasus tersebut.

Baca juga: Soal Dugaan Nasabah Bunuh Diri, AdaKami Belum Kantongi Indentitasnya

Di samping itu, AdaKami akan terus melakukan edukasi terhadap masyarakat untuk dapat menumbuhkan ekosistem.

Masyarakat diminta memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk membayar atau mengembalikan uang ketika melakukan pinjaman.

"Jadi daripada berfokus pada kasus insidentil, kami fokus ke core-nya," tutup dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com