Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Fasilitasi Kemitraan Link & Match Industri Besar dengan IKM Alat Angkut

Kompas.com - 29/11/2023, 17:42 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, menyelenggarakan kegiatan Forum Koordinasi Kemitraan IKM Alat Angkut dengan Industri Besar di Kementerian Perindustrian, Rabu (29/11/2023).

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan, kegiatan Forum Koordinasi Link and Match merupakan agenda rutin tahunan Ditjen IKMA yang telah diselenggarakan sejak tahun 2017.

"Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi IKM untuk menggali informasi mengenai potensi pasar dan kolaborasi yang dapat dijajaki dengan supplier APM dan industri besar. Sementara itu, para supplier APM dapat memperoleh informasi tentang potensi IKM yang dapat dijadikan sebagai bagian dari supply chain," ujarnya saat pembukaan acara, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Krakatau Posco dan Kemenperin Kerja Sama Ciptakan SDM Unggul Industri Baja

Lewat acara ini, lanjut dia, pemerintah juga berkesempatan mendapatkan feedback terkait kebutuhan pembinaan IKM yang dapat dilakukan di masa mendatang.

Dia pun berharap hasil output dari agenda ini adalah terjalinnya komunikasi antara pelaku usaha IKM dengan supplier APM dan industri besar, terbukanya akses pasar bagi produk IKM di industri otomotif dalam negeri, hingga terbukanya akses pembiayaan bagi para IKM.

Di sisi lain agenda ini juga diharapkan menjadi sarana pertukaran informasi mengenai teknologi permesinan, peningkatan kemampuan SDM, manajemen mutu maupun peluang pasar, hingga terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan antara IKM dengan industri besar.

“Para IKM diharapkan juga dapat secara intensif berkonsultasi dengan supplier APM dan industri besar yang menjadi sasaran mitra IKM. Display produk pada booth supplier APM diharapkan dapat membantu IKM untuk melihat secara langsung produk-produk yang berpotensi untuk dipasok oleh IKM,” katanya.

Lebih lanjut Reni memaparkan, industri alat angkut merupakan salah satu subsektor manufaktur yang memiliki dampak yang besar bagi perputaran ekonomi.

Meskipun memiliki tingkat kompleksivitas produksi yang cukup tinggi, di dalam kelompok industri tersebut terdapat para pelaku usaha yang masih berskala industri kecil dan menengah (IKM).

Kemenperin pun memandang perlunya akses bagi para pelaku IKM untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan industri besar dari sektor alat angkut maupun Agen Pemegang Merek (APM) sehingga dapat mengembangkan dan memajukan potensi usahanya.

Reni juga menilai, industri otomotif masih terus bertumbuh dan tetap menjadi bisnis yang menjanjikan di tahun 2023.

Dilansir dari data Gaikindo dan AISI, pada Januari-Oktober tahun 2023, jumlah penjualan dalam negeri kendaraan roda empat atau lebih telah mencapai sebesar 836.048 unit dan total penjualan dalam negeri kendaraan roda dua sebesar 5.237.976 unit.

Sejalan dengan ini, indikator Kepercayaan Industri (IKI) yang dirilis oleh Kemenperin menunjukan angka 50,70 yang masih dalam fase ekspansi pada bulan Oktober 2023. Nilai tersebut didorong oleh meningkatnya IKI di 14 subsektor industri, termasuk di dalamnya sektor Industri Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer.

“Hal ini dapat mendorong industri besar otomotif untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menciptakan peluang bagi para IKM untuk masuk ke dalam rantai pasok industri otomotif nasional,” kata dia.

Baca juga: Ramai Boikot Produk Pro Israel, Ini Kata Kemenperin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com