JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat pada Senin (4/12/2023).
Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (1/12/2023) berakhir di zona hijau pada level 7.059,9 atau melemah 0,29 persen (20,8 poin).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG hari ini berpeluang menguat. Dia bilang, Indeks manufaktur Indonesia masih berada pada zona ekspansi serta inflasi masih terjaga di ambang batas Bank Indonesia, tentunya dua hal ini akan memberikan katalis positif untuk IHSG.
Baca juga: IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.050 sampai 7.090,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
Maximilianus mengun mengatakan, Bank Indonesia terus mencermati sejumlah risiko yang dapat menimbulkan tekanan terhadap tetap terkendalinya inflasi.
Ini termasuk dampak kenaikan harga energi dan pangan global serta tekanan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap imported inflation.
“Untuk itu, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan mempererat sinergi dengan pemerintah (pusat dan daerah) untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran 3 plus minus 1 persen pada 2023 dan 2,5 plus minus 1 persen pada 2024,” lanjut dia.
Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Merah, Rupiah Menguat
Dari luar negeri, pidato pimpinan bank sentral AS Jerome Powell di Spelman College pada hari Jumat kemarin, masih memberikan peringatan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan dengan yakin bahwa kebijakan moneter yang ada saat ini telah bersikap membatasi.