Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Merah

Kompas.com - 30/11/2023, 09:45 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (30/11/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.23 WIB, IHSG berada pada level 7.058,06 atau menguat 0,3 persen (21,9 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.036,08.

Sebanyak 213 saham melaju di zona hijau dan 229 saham di zona merah. Sedangkan 197 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 3,4 miliar saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, pergerakan IHSG hari ini akan didukung oleh sentimen positif dari dalam dan luar negeri. Dari luar negeri, pertumbuhan ekonomi Amerika pada kuartal III-2023 naik dari sebelumnya 4,9 persen menjadi 5,2 persen, dimana mencerminkan kenaikkan pada investasi bisnis dan belanja pemerintah, namun pengeluaran rumah tangga mengalami penurunan dimana belanja jasa mulai melambat.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000 – 7.070. Volatilitas masih tinggi, hati hati potensi koreksi masih akan terjadi,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia pada awal perdagangan mayoritas pada teritori negatif. Nikkei melemah 0,18 persen (59 persen) pada level 33.262,19, Strait Times melemah 0,36 persen (11,1 poin) pada posisi 3,073,59, dan Hang Seng Hong Kong turun 0,36 persen (60,6 poin) ke posisi 16.932,8. Sementara itu, Shanghai Komposit di level 3.023,62 atau menguat 0,06 persen (1,9 poin).

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.21 WIB rupiah berada pada level Rp 15.474 per dollar AS, atau turun 79 poin (0,51 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.395 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, prospek pemangkasan suku bunga the Fed tahun depan dapat memberi angin segar bagi rupiah, walaupun pagi ini pergerakan rupiah negatif. Survei dari CME FedWatch Tool menunjukkan kenaikan probabilitas pemangkasan di bulan Januari, Maret dan Mei 2024.

“Peluang penguatan rupiah terhadap dollar AS masih terbuka hari ini dengan masih tingginya ekspektasi pasar soal suku bunga The Fed. Potensi penguatan hari ini ke kisaran Rp 15.350 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.450 per dollar AS,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

Selain itu, data indeks harga PCE (Personal Consumption Expenditure) yang dirilis semalam menunjukkan penurunan. Ini memperkuat ekspektasi pasar soal pemangkasan suku bunga acuan tahun depan meskipun data pertumbuhan PDB kuartal III-2023 direvisi naik menjadi 5,2 persen dari sebelumnya 4,9 persen.

Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat menurun ke area 4,25 persen dari sebelumnya di kisaran 4,4 persen. Indeks dollar AS masih berkutat di kisaran 102.

 Baca juga: Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini 30 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com