Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Bakal Uji Coba Sistem Rupiah Digital pada 2024

Kompas.com - 06/12/2023, 12:35 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) berencana melakukan uji coba sistem mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC) atau rupiah digital pada 2024.

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, pengembangan rupiah digital merupakan salah satu dari lima fokus pengembangan sistem pembayaran nasional dalam jangka pendek.

"Pengembangan digital rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia. Di mana pada tahun 2024 akan masuk tahap proof of concept," ujar dia, dalam Peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2023, di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Sudah Sejauh Mana Pembahasan Rupiah Digital?

Deputi Gubernur BI Juda Agung saat acara pengukuhan Kepala Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta di Gedung Heritage Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta pada Jumat (24/2/2023).Dok. BI Deputi Gubernur BI Juda Agung saat acara pengukuhan Kepala Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta di Gedung Heritage Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta pada Jumat (24/2/2023).

Juda menjelaskan, dalam tahap proof of concept atau realisasi metode, BI akan melakukan uji coba sistem rupiah digital secara internal, sehingga belum dapat dirasakan oleh masyarakat.

"(Proof of concept) uji coba sistem, tapi tidak ke masyarakat, internal," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Indonesia BI Dicky Kartikoyono menyebutkan, pada tahap proof concept BI akan melibatkan para pelaku industri lembaga jasa keuangan besar.

Pada tahap ini, rekening giro yang ditempatkan oleh bank di BI akan dikonversi menjadi ke dalam bentuk digital, dengan tujuan untuk mengisi sistem rupiah digital yang menggunakan teknologi blockchain atau distributed ledger technology (DLT).

Baca juga: Menavigasi Kerangka Rupiah Digital pada Perekonomian

"Proof of concept ini nanti akan dilakukan industrial wide test. Industrial wide test tentu melibatkan pelaku-pelaku industri," tutur Dicky.

"Begitu mereka punya rekening giro dalam bentuk digital baru blockchain bisa terisi," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com