Wall Street Hijau, S&P 500 Sentuh Level Tertinggi sejak Maret 2022

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup pada zona hijau di akhir perdagangan Senin (11/12/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Investor menanti data inflasi yang akan berdampak pada kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 157,06 poin atau 0,43 persen pada 36.404,93. S&P 500 naik 0,39 persen menjadi 4.622,44, sekaligus level penutupan tertinggi sejak Maret 2022. Nasdaq Komposit bertambah 0,2 persen ke posisi 14.432,49.

S&P 500 dan Nasdaq mengalami kenaikan mingguan keenam berturut-turut. Pekan ini investor menantikan data inflasi utama, yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar dan kebijakan suku bunga Federal Reserve. Bank sentral akan memulai pertemuan dua harinya pada hari Selasa pekan ini.

Baca juga: Wall Street Berakhir Menguat Didorong Data Ketenagakerjaan AS

Dalam hal data ekonomi utama, pembacaan indeks harga konsumen bulan November akan dirilis pada hari Selasa, sedangkan indeks harga produsen akan dirilis pada hari Rabu. Rilis data yang akan datang adalah beberapa hambatan terakhir yang tersisa bagi pasar untuk tetap kuat hingga akhir tahun 2023.

“Tidak ada yang mengharapkan kenaikan suku bunga, namun angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat meredam gagasan bahwa penurunan suku bunga akan terjadi lebih cepat,” kata kepala perdagangan dan investasi di E-Trade Chris Larkin.

Saham Macy menguat lebih dari 19 persen di tengah kabar bahwa perusahaan ritel tersebut menerima tawaran pembelian sebesar 5,8 miliar dollar AS. Saham teknologi Apple dan Nvidia turun masing-masing 1,3 persen dan 1,9 persen, membatasi kenaikan Nasdaq. Saham Meta Platform juga turun 2,2 persen.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dana fed fund stabil di kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen. Ketua Jerome Powell juga diperkirakan akan menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan inflasi dalam konferensi persnya pada hari Rabu.

Baca juga: IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok