Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Tokio Marine Jaga Hasil "Undewriting" Tetap Positif

Kompas.com - 13/12/2023, 17:38 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi umum sedang mendapat sorotan karena adanya beberapa perusahaan yang mencatat pendapatan underwriting tidak mampu menutup biaya operasionalnya.

Hal tersebut membuat perusahaan asuransi umum harus menggunakan hasil investasi demi menutup biaya operasional perusahaan.

PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (Tokio Marine) mengklaim, hasil underwriting perusahaan selalu menunjukkan hasil positif dalam 5 tahun terakhir.

Baca juga: Mengenal Asuransi Ban, Perlindungan Tambahan untuk Kendaraan Bermotor

Presiden Direktur Tokio Marine Indonesia Sancoyo Setiabudi mengungkapkan, hasil underwriting yang telah dikurangi dengan beban usaha selalu menunjukkan hasil positif.

"Sementara hasil investasi kami bisa anggap sebagai tambahan dari underwriting profit," kata dia dalam konferensi pers PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, Rabu (13/12/2023).

Hasil underwriting dapat diartikan sebagai hasil premi yang telah dikurangi dengan biaya akuisisi, klaim dibayar, dan kenaikan atau penurunan cadangan klaim.

Ia mengungkapkan, untuk dapat mempertahankan hasil underwriting yang positif perlu penilaian risiko yang matang di proses awal akuisisi.

Proses tersebut dilakukan oleh seorang underwriter. Tugasnya adalah menilai seberapa besar risiko yang mampu diterima sekaligus besaran premi yang pantas.

"Dengan melakukan risk menegement yang benar di depan, bisa menimimalisir risiko klaim, Atau jika ada risiko itu adalah yang sudah diperhitungkan," imbuh dia.

Lebih lanjut, Sancoyo membeberkan, ada beberapa perusahaan asuransi yang memiliki laba positif. Namun ketika ditelisik hasil underwriting-nya ternyata tidak cukup untuk menopang beban usaha.

Dengan begitu, perusahaan perlu menggunakan hasil investasi untuk menopang bisnis.

"Karena dia bisa positif tapi underwriting result-nya didukung oleh hasil investasi," ujar dia.

Dilansir dari laporan keuangan Tokio Marine, pendapatan premi tercatat Rp 1,77 triliun sampai 31 Oktober 2023.

Sementara jumlah pendapatan underwriting senilai Rp 978 miliar. Sedangkan hasil underwriting tercatat Rp 579,02 miliar.

Baca juga: Di Tengah Tren Kenaikan Klaim, OJK Imbau Masyarakat Punya Asuransi Kesehatan

Di sisi lain, hasil investasi Tokio Marine tercatat Rp 89,93 miliar. Sampai akhir Oktober, laba setelah pajak Tokio Marine tercatat Rp 272,35 miliar.

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai industri asuransi umum dan reasuransi belum sehat.

Ketua AAUI Budi Herawan menjelaskan, salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur hal tersebut adalah dengan memperhatikan rasio hasil undewriting dan rasio beban usaha (operation expenditure/opex).

"Tidak sehat kalau saya kan indikatornya sudah pasti hasil underwriting belum bisa menutupi biaya opex," ujar dia pada November 2023.

Baca juga: OJK Bakal Buru Aset Asuransi Gagal Bayar sampai Luar Negeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com