Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Narasi Penting Pasar Kripto Tahun 2024, Apa Saja?

Kompas.com - 14/12/2023, 18:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga Bitcoin (BTC) sepanjang tahun 2023 terus meningkat lebih dari 150 persen dan kapitalisasi pasarnya menyentuh 858 miliar dollar AS.

Peningkatan laju harga bitcoin menjadi sentimen positif bagi investor kripto untuk menyambut bull market di tahun 2024 dan 2025. Sebagai investor, euforia menyambut bull market harus dipersiapkan dengan baik, salah satunya melihat narasi-narasi penting yang berpotensi memengaruhi pasar crypto di seluruh dunia.

Berikut empat narasi penting di pasar kripto menurut Timothius Martin, Chief Marketing Officer PINTU, dikutip dari siaran pers, Kamis (14/12/2023). 

Baca juga: Pasar Kripto Positif, Volume Perdagangan di Aplikasi Pintu Meningkat

Ilustrasi mata uang kripto atau cryptocurrency.SHUTTERSTOCK/COYZ0 Ilustrasi mata uang kripto atau cryptocurrency.

Pertama, persetujuan ETF spot bitcoin yang semakin dekat. Pengajuan bitcoin spot ETF dan ETH spot ETF yang tengah menunggu keputusan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) masih ramai diperbincangkan.

Narasi besarnya adalah ETF spot kemungkinan akan disetujui oleh SEC dan akan membuat aliran uang yang masuk tidak hanya dari pemain retail, tapi juga institusi besar. Jika aliran dana berjumlah besar masuk ke Bitcoin dan ETH, dipercaya dapat memengaruhi harga dari aset kripto bitcoin dan ETH.

Lembaga keuangan besar yang mengajukan permohonan di antaranya BlackRock, Fidelity, & Grayscale.

Kedua, perkembangan suku bunga The Fed tahun 2024. Sejak Maret 2022 hingga Juli 2023, bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed sangat hawkish (agresif) dalam menaikan suku bunga dengan alasan untuk melawan tingkat inflasi di Negeri Paman Sam.

Baca juga: Jumlah Perempuan yang Jadi Investor Kripto Dinilai Harus Meningkat

Inflasi yang terjadi di AS dapat mempengaruhi kondisi perekonomian atau inflasi di pasar termasuk di Indonesia. Kenaikan suku bunga telah terjadi dari 0,25 sampai 5,50 persen.

"Namun di tahun 2024 banyak yang meyakini kenaikannya akan distop, atau stabil, bahkan dapat diturunkan kembali, karena inflasi dinilai sudah di bawah kendali. Jika suku bunga turun, masyarakat akan lebih open berinvestasi di aset yang berisiko tinggi dengan reward tinggi seperti tech stocks maupun aset kripto," jelas Timothius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com