NEW YORK, KOMPAS.com - Jenama pakaian VF Corp mengalami serangan siber minggu lalu. Hal tersebut membuat kegiatan operasional perusahaan terganggu. Apalagi perusahaan tengah mendapatkan banyak pesanan menjelang Natal.
VF Corp adalah perusahaan fesyen yang menaungi North Face, Vans, dan Timberland.
Dalam sebuah keterangan resmi, VF Corp menjelaskan, pihaknya telah mendeteksi kejadian yang tidak sah pada sistem teknologi informasinya (TI).
Baca juga: Mengantisipasi Kerugian Kejahatan Digital dengan Asuransi Siber
Hal tersebut mengganggu kegiatan operasional karena mengenkripsi beberapa sistem TI-nya. Enkripsi adalah proses teknis yang mengonversikan informasi menjadi kode rahasia, sehingga mengaburkan data yang dikirim, diterima, atau disimpan.
Serang siber ini juga menyasar data perusahaan, termasuk di dalamnya data pribadi konsumen.
Meskipun demikian, VF Corp mengaku pihaknya dapat mengatasi serang siber tersebut. Pihaknya juga masih dapat memenuhi pesanan yang datang menjelang musim liburan.
Pembeli akan melihat tanda peringatan di situs web mereknya tentang gangguan logistik yang memengaruhi tanggal pengiriman.
“Perusahaan, bersama dengan pakar keamanan siber eksternal, terus bekerja keras untuk merespons dan memitigasi dampak insiden tersebut, dan telah memberi tahu serta bekerja sama dengan penegak hukum federal,” kata VF Corp dikutip dari CNN, Selasa (19/12/2023).
Di sisi lain, perusahaan tak menampik serangan siber ini akan memiliki dampak material pada bisnisnya sampai masalah dapat diperbaiki.
Sebagai informasi, VF Corp juga menaungi merek-merek lain seperti Supreme, Dickies, Jansport, dan Eastpak.
Baca juga: Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.