Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Tak Hanya Tekan Kecelakaan Kerja, PT GNI Juga Fokus pada Komitmen Berdayakan Masyarakat Sekitar Industri

Kompas.com - 19/12/2023, 14:53 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) berkomitmen mengutamakan keselamatan dan keamanan karyawan saat bekerja. Pasalnya, industri smelter memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi.

Untuk menunjang kesehatan dan keselamatan kerja (K3), prosedur keamanan kerja PT GNI tidak hanya menyediakan fasilitas safety seperti baju tahan api, tapi juga memperhatikan faktor mental atau psikologi pekerja. Pasalnya, fasilitas keselamatan yang disediakan perusahaan akan kurang efektif jika karyawan panik saat terjadi kecelakaan kerja.

Guna meningkatkan kesiapan karyawan, PT GNI menggandeng berbagai pihak untuk melaksanakan berbagai pelatihan kerja, seperti Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Badan SAR Nasional (Basarnas), serta menggandeng pihak ketiga untuk memberikan pelatihan terkait safety.

Regulasi keamanan kerja PT GNI sesuai aturan Kemenaker, mulai dari training hingga silabus. Selain itu, PT GNI juga melakukan berbagai pelatihan tanggap darurat, seperti cardiopulmonary resuscitation (CPR), alat pemadam api ringan (APAR), menyelamatkan korban kecelakaan kendaraan (vehicle accident rescue), serta mengaplikasikan teknik lowering atau lifting evakuasi kebakaran dan penyelamatan air (water rescue).

Baca juga: PT GNI Hadirkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Utamakan Keselamatan Pekerja dan Warga di Lingkar Industri

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman konsep tanggap darurat perusahaan, serta penggunaan sarana dan prasarana tanggap darurat kepada seluruh karyawan. Dengan begitu, karyawan dapat lebih siap dalam menghadapi keadaan darurat.

Selain pelatihan dan penyediaan fasilitas safety, PT GNI juga melakukan safety briefing secara rutin dan melakukan safety induction setiap hari sebelum memulai kerja.

Misalnya, perusahaan mengingatkan bahwa setiap karyawan wajib menggunakan baju alat pelindung diri (APD) dan kacamata khusus saat bekerja.

Jika terdapat pembaruan teknologi serta standar safety awareness, PT GNI kerap melakukan pelatihan dan penyuluhan secara berkala untuk selalu meningkatkan prosedur penanganan tanggap darurat. Pelatihan dan penyuluhan ini juga bertujuan untuk menciptakan budaya safety awareness di lingkungan smelter.

PT GNI juga membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam operasional bisnisnya. Prosedur keamanan kerja PT GNI ini pun mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

Bahkan, Kemenaker menjadikan P2K3 PT GNI sebagai role model (percontohan) untuk penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan smelter lain.

Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemenaker Yuli Adiratna mengatakan, perlindungan tenaga kerja merupakan hal penting. Karena itu, pihaknya akan terus mengawal agar investasi-investasi yang masuk ke Indonesia benar-benar bisa memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat.

“Kami akan memberikan pendampingan bagi perusahaan-perusahaan, seperti PT GNI, agar memenuhi kepatuhan terhadap ketenagakerjaan,” ujar Yuli.

Selain melakukan tindakan preventif K3, PT GNI juga rutin menggelar berbagai kegiatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Sebut saja, acara kumpul atau makan bareng di hari-hari besar nasional atau perayaan tradisi tertentu, seperti Mid Autumn atau Imlek.

Perusahaan juga membuat acara lomba berhadiah untuk membuat komunikasi antar karyawan semakin solid dan para pekerja jadi berbaur.

Komitmen berdayakan masyarakat

Tak hanya memastikan keselamatan karyawan saat bekerja, PT GNI juga berkomitmen meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di lingkar industri. Inisiatif ini dilakukan melalui program corporate social responsibility (CSR).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com