JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah pada Rabu (20/12/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (19/12/2023) berakhir di zona hijau pada level 7.187,84 atau naik 0,96 persen (68,32 poin).
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, sejauh ini sudah terjadi “sudden drop” pada saham-saham big caps bergerak di luar kebiasaan pada beberapa emiten. Nilai transaksi IHSG juga menurun kembali, bahkan di bawah Rp 10 triliun pada perdagangan kemarin, yang menjadi awal dari indikasi jenuh beli.
“Terbentuknya intraday gap pada pentupan IHSG kemarin, menunjukkan bahwa IHSG sudah jenuh beli dan jika terjadi profit taking, maka kemungkinan besar IHSG akan melemah,” kata William dalam analisisnya.
Baca juga: Negosiasi Saham Vale, Erick Thohir: Harganya Mesti Fair
Namun prediksi ini bisa saja tidak terjadi pada hari ini, dikarenakan posisi IHSG secara teknikal yang cukup menjanjikan karena masih terlihat cukup jelas bahwa pengujian level 7.200 masih berlangsung. Secara teknikal, IHSG seperti masih ingin berjuang menguji resistance 7.200, dan bisa saja menguat pada hari ini.
“Namun penguatan diperkirakan terbatas karena 2 hal, yaitu intraday gap pada perdagangan kemarin dan umumnya intraday gap akan ditutup keesokan harinya, dan nilai tranksaksi IHSG menurun, ini berarti secara keseluruhan pasar sudah mencapai fase jenuh beli,” ujar dia.
William memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah, pada range 7.051 – 7.200.
Baca juga: Simak Tips Investasi Saham bagi Pemula
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG membentuk candle bullish pada hari Selasa dan masih di atas area support 7.070-7.082. Level support IHSG berada di 7.070, 7.041 dan 7.000, sementara level resistennya di 7.225, 7.255, 7.300 dan 7.356.
“IHSG dapat melanjutkan penguatannya menuju 7.255 sebagai resisten berikutnya apabila menembus ke atas 7.225,” kata Ivan.
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:
1. BinaArtha Sekuritas
2. Pilarmas Investindo
3. WH Project
Baca juga: Saham GOTO “Pengaruhi” Pergerakan IHSG, Kok Bisa?
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.