Rukun Raharja Akuisisi 8 Persen Saham Blok Jabung

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menyelesaikan akuisisi 8 persen saham kepemilkan konsesi di Wilayah Kerja Jabung, Jambi. Akuisisi ini dilakukan melalui anak usahanya, PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ) dan PT GPI Jabung Indonesia.

Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi mengatakan, aksi akuisisi dilakukan dengan melihat besarnya potensi Blok Jabung. Wilayah kerja itu ditargetkan memproduksi sebesar 55.000 BOEPD.

"Pengambilalihan ini merupakan langkah strategis kami untuk menambah dan memperkuat portofolio RAJA dalam investasi hulu migas di Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Kamis (3/1/2024).

Baca juga: Andalkan CPO, Turunan Nikel hingga Hasil Hutan, Mendag Targetkan Ekspor Non Migas Naik 4,5 Persen

Lewat akuisisi tersebut, RAJA menargetkan penambahan pendapatan perusahaan. Namun, Djauhar tidak merinci besaran potensi penambahan pendapatan perusahaan dari aksi korporasi itu.

"Kami yakin bahwa kehadiran kami di Blok Jabung tidak hanya akan meningkatkan pendapatan dan laba perseroan tetapi juga memperkuat peluang kami dalam mengembangkan infrastruktur migas dan alokasi migas di masa depan," tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, aksi korporasi diawali penandatanganan perjanjian jual beli participating interest bersyarat yang ditandatangani bersama PT GPI Jabung Indonesia. Kemudian, kerja sama itu mendapatkan persetujuan dari Kementerian ESDM pada tanggal 22 Desember 2023.

Baca juga: Perluas Bisnis Hilir Migas, RAJA Operasikan Stasiun CNG Grobogan

"Blok Jabung memiliki potensi produksi migas yang menjanjikan, dan kehadiran kami di sana akan memperkuat posisi RAJA sebagai pemain di industri energi Indonesia," tuturnya.

Ia pun berharap, kontribusi keuangan dari kepemilikan Blok Jabung dapat memberikan peningkatan substansial dan meningkatkan stabilitas keuangan perseroan. Peningkatan ini nantinya akan digunakan untuk reinvestasi dalam bisnis dan pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Baca juga: Soal Gas Jumbo di South Andaman, SKK Migas Berharap Produksi Dipercepat