Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Saham yang Panen Cuan Sepekan, dari GJTL hingga PTBA

Kompas.com - 06/01/2024, 11:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan dalam sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari 2 Januari 2024 hingga 5 Januari 2024.

Adapun lima saham yang panen cuan yaini Gajah Tunggal (GJTL), Transcoal Pacific (TCPI), Bank Syariah Indonesia (BRIS), AKR Corporindo (AKRA), dan Bukit Asam (PTBA).

Dalam sepekan harga saham emiten pengolahan karet GJTL mengalami kenaikan signifikan yakni sebesar 21,3 persen, dan berakhir pada level Rp 1.280 per saham.

Baca juga: Masuki 2024, Simak Saham dan Sektor yang Bakal Cuan

Dalam sepekan volume transaksi saham GJTL sebesar 381 juta lembar saham senilai Rp 450,7 miliar. Adapun kapitalisasi pasar GJTL sebesar 4,46 triliun.

Saham GJTL dalam sebulan terakhir mengalami kenaikan 29,9 persen, dan dalam 3 bulan terakhir menguat sebesar 75,3 persen.

Selanjutnya ada emiten penyewaan kapal angkut, TCPI yang mengalami kenaikan 11,1 persen dalam seminggu terakhir. Harga saham TCPI ditutup pada posisi Rp 8.000 per saham pada Jumat.

Baca juga: Rukun Raharja Akuisisi 8 Persen Saham Blok Jabung

Adapun volume transaksi saham TCPI dalam seminggu terakhir sebanyak 30,7 juta saham atau senilai Rp 219,4 miliar. Adapun kapitalisasi pasar TCPI sebesar Rp 40 triliun.

Dalam sebulan terakhir harga saham TCPI telah mengalami pelemahan sebesar 4,7 persen, dan dalam tiga bulan terakhir ambles sebesar 4,48 persen.

Kemudian, saham perbankan syariah milik negara, BRIS juga mengalami kenaikan signifikan dalam seminggu perdagangan sebesar 9,2 persen, dan ditutup pada level Rp 1.900 per saham.

Baca juga: Mixue dan Guming Bersiap Melantai di Pasar Saham

Volume transaksi BRIS dalam seminggu ini mencapai 287 juta saham dengan nilai transaksi yang dibukukan sejumlah Rp 528,7 miliar.

Saham BRIS memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 87,6 triliun. Dimana, dalam sebulan terakhir harga saham BRIS naik 10,7 persen, dan dalam 3 bulan terakhir menguat 23,3 persen.

Saham perusahaan penjualan BBM, AKRA mengalami kenaikan 8,3 persen dalam sepekan terakhir dan ditutup pada posisi Rp 1.565 per saham.

Baca juga: Saham Dicaplok Indocement, Bupati Minta Merek Semen Grobogan Dipertahankan

Adapun volume transaksi AKRA dalam sepekan tercatat sebesar 164,4 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp 252,3 miliar.

AKRA memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 31,4 triliun. Harga saham AKRA dalam sebulan terakhir mengalami kenaikan sebesar 11,3 persen, dan dalam tiga bulan terakhir menguat 9,4 persen.

Selanjutnya ada emiten tambang PTBA yang mencatatkan kenaikan ahrga saham 8,13 persen ke level Rp 2.660 per saham.

Baca juga: Investor Pemula Merapat, Ini Cara Membaca Analisis Fundamental Saham

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com