Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo Tingkatkan Kapasitas Makassar New Port Jadi 2,5 Juta TEUs

Kompas.com - 06/01/2024, 21:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Pelabuhan Makassar atau juga dikenal Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar adalah yang terbesar di Indonesia Timur. Pelindo juga melakukan pengembangan Pelabuhan di Makassar dengan nama Makassar New Port.BKIP Kemenhub Pelabuhan Makassar atau juga dikenal Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar adalah yang terbesar di Indonesia Timur. Pelindo juga melakukan pengembangan Pelabuhan di Makassar dengan nama Makassar New Port.
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo meningkatkan kapasitas Makassar New Port sebesar 150 persen dari semula 1 juta TEUs menjadi 2,5 juta TEUs seiring dengan tuntasnya pembangunan tahap 1B dan 1C.

Pembangunan Tahap 1B dan 1C dilakukan lantaran Makassar New Port Tahap 1A atau Terminal Peti Kemas New Makassar (Terminal 2) saat ini juga sudah mencapai titik optimum.

Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis mengatakan, Terminal Peti Kemas New Makassar (Terminal 2) kerap mencatat capaian kegiatan bongkar muat rata-rata di atas 100 persen.

Baca juga: Rombak Dewan Komisaris Pelindo, Erick Thohir Copot Muchtar Luthfi Mutty

"Capaian arus bongkar muat barang pada November 2023 misalnya, mencapai 121,3 persen dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (6/1/2024).

Pada 2023, awalnya Pelindo Regional 4 menetapkan RKAP arus bongkar muat sebesar 193.287 TEUs. Namun, melihat derasnya arus bongkar muat di awal-awal 2023, Pelindo lalu menaikkan target dalam RKAP Perubahan 2023 menjadi 212.675 TEUs.

"Sampai November 2023, arus bongkar muat di Makassar New Port sudah menembus 257.981 TEUs," kata Enriany.

Baca juga: Jalankan Pemurnian Bisnis untuk 40 Perusahaan, Pelindo Tuntaskan Sejumlah Target 

Menurutnya, capaian ini juga didukung transformasi dan standardisasi operasional pasca Pelindo Merger pada 1 Oktober 2021.

Saat ini, di luar Makassar, sejumlah pelabuhan di Indonesia Timur, seperti Ambon dan Sorong, sudah menetapkan waktu operasional tujuh hari selama 24 jam dalam seminggu.

"Standardisasi ini menghasilkan peningkatan produktivitas dan efisiensi," ucapnya.

Di Makassar New Port, waktu sandar kapal di pelabuhan (port stay) sekarang maksimal 24 jam dari sebelumnya 48 jam. Produktivitas bongkar muat di pelabuhan ini juga naik dari sebelum merger rata-rata sebesar 20 BSH (box per ship per hour) menjadi rata-rata 34 BSH.

Baca juga: Pelindo Genjot Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Jatim Lewat JIIPE

"Peningkatan produktivitas dan kecepatan layanan inilah yang membuat capaian Pelindo Regional 4 mengkilap," tuturnya.

Sebagai informasi, Makassar New Port dibangun karena terminal peti kemas di Pelabuhan Soekarno Hatta yang berkapasitas 700 ribu TEUs sudah optimal.

Sebab jika tidak ada penambahan kapasitas atau pembangunan pelabuhan baru, Soekarno-Hatta bakal menghadapi kongesti pada 2019.

Baca juga: Tingkatkan Layanan Terminal Peti Kemas, Pelindo Buat Pengguna Jasa Hemat 30 Persen

Pemerintah kemudian menetapkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Makassar New Port. Peletakan batu pertama (ground breaking) pelabuhan yang terletak sekitar 5 kilometer dari Soekarno Hatta dilakukan Presiden Joko Widodo pada Mei 2015.

Makassar New Port dirancang menjadi pelabuhan utama sekaligus hub bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur, terutama untuk kegiatan ekspor. Sebelumnya, ekspor berbagai produk andalan dari Indonesia Timur seperti cokelat, kopi, dan olahan kayu diekspor melalui Tanjung Perak di Surabaya atau Tanjung Priok di Jakarta.

Baca juga: Transformasi Pelindo Dinilai Bisa Tekan Biaya Logistik di Indonesia Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com