Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Pesawat secara Global Diprediksi Turun pada 2024

Kompas.com - 08/01/2024, 15:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Harga tiket pesawat diperkirakan akan mengalami penurunan pada 2024 seiring berakhirnya pandemi. Beberapa laporan juga menunjukkan stabilisasi di beberapa metrik utama, seiring dimulainya era kenormalan baru.

International Air Transport Association (IATA) memperkirakan kapasitas penerbangan global akan pulih, setelah adanya kenaikan jumlah penerbangan pada 2023.

Pada 2023, jumlah penerbangan tercatat sebanyak 40 juta penerbangan atau sekitar 4,7 miliar orang dibanding 2019 sebesar 38,9 juta penerbangan, atau 4,5 miliar orang pada 2019.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Menko Airlangga: Tidak Ada Pilihan Lain, Indonesia Negara Kepulauan

“Tahun 2024 diperkirakan akan menandai berakhirnya peningkatan dramatis dari tahun ke tahun yang menjadi ciri pemulihan pada tahun 2021-2023,” mengutip laporan IATA, Desember 2023, mengutip CNBC.

AMEX GBT Consulting mengungkapkan, ketika permintaan perjalanan rekreasi melemah dan “revenge travel” berakhir, jumlah permintaan di industri penerbangan komersial akan mencapai keseimbangan. Hal ini dinilai akan membantu menstabilkan harga tiket pesawat pada 2024.

Laporan Tren Global FCM memperkirakan, harga tiket pesawat global diperkirakan akan meningkat antara 3 persen hingga 7 persen pada 2024. Ini karena maskapai penerbangan dibebani oleh tingginya biaya bahan bakar, perubahan konsep keberlanjutan, dan peningkatan armada.

Baca juga: Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia dan AirAsia di Akhir Tahun 2023

Namun, beberapa laporan lain memperkirakan harga penerbangan akan melemah. Perusahaan pengaturan perjalanan BCD Travel memperkirakan tarif global akan turun pada 2024, namun kurang dari 1 persen dibandingkan tahun 2023.

Travel Market Report 2024 Outlook memperkirakan, ada penurunan yang lebih besar pada harga tiket pesawat dari dan ke Asia (3 persen untuk kelas bisnis, dan hampir 4 persen untuk kelas).

“Setelah kenaikan tarif baru-baru ini, kita memperkirakan akan terjadi sedikit koreksi harga di 2024, meskipun harga yang mendasarinya secara umum akan tetap kuat,” kata John Grant, Chief Analyst at the Travel Data Company OAG.

Baca juga: AirAsia Gelar Diskon Tiket Pesawat Rute Internasional, Jakarta-Singapura Rp 0

Sementara itu, “Air Monitor 2024” dari AMEX memperkirakan harga tiket pesawat internasional akan turun pada 2024 terutama untuk penerbangan Amerika Utara dan Asia. Laporan tersebut menyatakan tarif regional akan tetap stabil dan ada sedikit peningkatan.

Laporan BCD Travel menyebutkan, pertumbuhan ekonomi global tahun lalu dibayangi oleh tingginya inflasi dan tingginya suku bunga. Di sisi lain, terjadi dampak pengetatan kebijakan terhadap perekonomian yang lebih luas dengan periode waktu yang lebih lama.

Laporan tersebut menguraikan tekanan lain yang dihadapi industri ini, termasuk masalah geopolitik, rantai pasokan, kekurangan staf, dan kenaikan biaya bahan bakar, dan tenaga kerja.

Baca juga: Menhub: Enggak Mungkin TBA Tiket Pesawat Dihapus

Namun, beberapa hal mungkin akan mendukung industri penerbangan tahun ini, termasuk kembalinya perjalanan bisnis yang telah lama ditunggu-tunggu, dan diperkirakan akan meningkat pada 2024.

Proyeksi IATA, pendapatan dan keuntungan industri bakal meningkat pada 2024. Asosiasi tersebut memperkirakan pendapatan global akan mencapai rekor 964 miliar dollar AS tahun depan, dengan laba bersih 25,7 miliar dollar AS.

Ini akan menjadi margin laba bersih sebesar 2,7 persen, sedikit meningkat dari margin laba 2,6 persen yang diharapkan pada tahun 2023.

Baca juga: Menhub: Enggak Mungkin TBA Tiket Pesawat Dihapus

Namun, IATA juga menyatakan bahwa industri menghadapi tantangan yang cukup besar, mulai dari persaingan pelanggan, biaya operasional yang tinggi, hingga peraturan pemerintah.

“Orang-orang suka bepergian dan hal ini telah membantu maskapai penerbangan untuk kembali ke tingkat konektivitas sebelum pandemi,” kata Direktur Jenderal IATA Willie Walsh.

Namun keuntungan industri dinilai perlu ditempatkan pada perspektif yang tepat. Meskipun pemulihannya mengesankan, margin laba bersih sebesar 2,7 persen masih jauh di bawah apa yang dapat diterima oleh investor di hampir semua industri lainnya.

Baca juga: Ini Spesifikasi Pesawat Tempur Mirage 2000-5, Dilengkapi Sistem Avionik Canggih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com