Ada Momentum Pemilu 2024, Omzet UMKM Konveksi Malah Anjlok

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius mengungkapkan, omzet UMKM yang bergerak di bidang konveksi dan sablon anjlok hingga 90 persen di momentum Pemilu 2024.

Padahal sebut dia, pada momentum pemilu tersebut biasanya pelaku UMKM mendapatkan limpahan omzet yang besar, termasuk pada masa Pemilu 2019 silam.

Yulius menjelaskan, salah satu penyebab turunnya omzet UMKM tersebut lantaran partai politik banyak yang memesan produknya melalui e-commerce yang dibuat langsung di luar negeri dengan harga yang lebih murah.

Baca juga: Sri Mulyani Gelontorkan Anggaran Pemilu Rp 29,9 Triliun dari APBN 2023

“Pemilu yang kemarin itu 5 atau 10 tahun lalu banyak pemesanan barang-barang ke UMKM. Nah sekarang, pemesanan itu lari ke e-commerce, barangnya dari luar negeri dan dijual murah,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Selain itu yang menjadi faktor mengapa UMKM mengalami penurunan omzet di Pemilu tahun ini lantaran adanya tren kampanye yang dilakukan secara online sehingga peserta Pemilu mengalokasikan dananya untuk memanfaatkan media sosial hingga memilih untuk membayar influencer.

“Di sisi lain Pemilu lebih memiih untuk membagikan sembako atau uang tunai dibandingkan membagikan kaos,” ucap dia.

Sementara itu salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang Dodi mengatakan, omzetnya pada periode Pemilu sebelumnya bisa meraup hampir Rp 20 juta sehari. Sementara di momentum pemilu sekarang, merosot Rp 2 juta sehari.

“Memang tergantung pemesanan apa saja, biasanya kan pesan baliho, kaos, kemeja, jaket, topi. Tapi sekarang sepi, yah rata-rata turunnya 90 persen,” kata Dodi.

Baca juga: Sektor Logistik Diprediksi Menggeliat pada 2024, Berkat Pemilu hingga E-commerce