Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Tiga Boeing 737 Max-9 Lion Air Dilarang Terbang | Respons Mentan soal Food Estate Untungkan Kroni

Kompas.com - 09/01/2024, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Imbas Insiden Alaska Airlines, Kemenhub Larang Terbang Tiga Boeing 737-9 Max Milik Lion Air

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan untuk memberhentikan pengoperasian sementara atau temporary grounded pesawat Boeing 737 Max-9 sejak 6 Januari 2024.

Hal tersebut menindaklanjuti keputusan Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat yang melarang ratusan pesawat Boeing 737 Max-9 untuk terbang, setelah terjadinya insiden pintu darurat pesawat Alaska Airlines lepas di tengah penerbangan pada Jumat (5/1/2024).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni mengatakan, maskapai dalam negeri yang menggunakan jenis pesawat itu adalah Lion Air yang mempunyai 3 unit.

Selengkapnya simak di sini

2. Anies Sebut Food Estate Untungkan Kroni, Respons Mentan: Pertanian Bukan untuk Diperdebatkan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman merespons pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan yang menyebutkan bahwa proyek Food Estate menguntungkan kroni.

Mentan Amran menyatakan, urusan soal pertanian bukan untuk diperdebatkan namun harus dikerjakan.

Amran mencontohkan proyek Food Estate yang ada di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang menurut dia, sudah ditangani dengan baik melalui kolaborasi antara Kementan bersama Kementerian Pertahanan.

Baca selengkapnya di sini

3. "Buy Now Pay Later" Dijuluki "Ghost Debt" di Luar Negeri, Mengapa?

Maraknya model pembiayaan atau pinjaman saat ini dengan konsep "Buy Now Pay Later" menimbulkan julukan tersendiri.

Di Amerika Serikat, "Buy Now Pay Later" dijuluki sebagai "Ghost Debt" atau "Utang Hantu".

Julukan tersebut banyak diperbincangkan karena menjadi salah satu masalah keuangan yang cukup sulit diselesaikan.

Dikutip dari CNBC, Senin (8/1/2024), beberapa ahli menyebut "Buy Now Pay Later" juga sulit untuk dilacak, sehingga lebih mudah bagi konsumen untuk mengambil risiko itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com