JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Sektor Ekonomi Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Wijayanto Samirin mengatakan, pihaknya akan menekan rasio utang negara terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 30 persen.
Wijayanto menyatakan bahwa Anies-Muhaimin akan bekerja keras agar negara tidak menambah utang. Menurut dia, rasio utang terhadap PDB akan menganggu keuangan nasional termasuk pasar modal.
"Debt to GDP ratio kita akan dorong maksimal 30 persen, bukan apa-apa, kita harus bekerja keras supaya tidak sedikit-sedikit utang, sedikit-sedikit utang, yang akan menyebabkan crowding out yang merugikan dunia keuangan kita termasuk pasar modal," kata Wijayanto dalam Dialog Apindo bertajuk "Arah Kebijakan Investasi dan Pasar Modal 2024-2029" di JS Luwansa, Jakarta, Senin (8/1/2024).
Baca juga: Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Naik Lagi Jadi 146,4 Miliar Dollar AS
Wijayanto juga mengatakan, bagi paslon nomor urut 01 pasar modal bukan hanya dimaknai sebagai sumber dana jangka panjang, namun, edukasi bagi korporasi untuk mendorong transparansi.
Saat ini, kata dia, pasar modal hanya dinikmati kelompok tertentu.
"Padahal di banyak negara para pensiun tetap bisa hidup nyaman karena mereka punya aset di pasar modal, ini akan kita dorong," ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, Wijayanto mengatakan, pihaknya ingin menciptakan pasar modal yang handal, salah satunya dengan cara memberikan kepastian hukum, dan menerbitkan kebijakan yang inovatif.
"PR besarnya kepastian hukum, konsistensi regulasi, pemberantasan korupsi, daya beli rakyat kualitas birokrasi, industrialisasi, stabilisasi politik dan stabilisasi makro dan lain sebagainya," ucap dia.
Baca juga: OJK: 12,6 Juta Investor Pasar Modal Mayoritas di Bawah 40 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.