JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (Sekjen DEN) Djoko Siswanto menyatakan target capaian Energi Baru dan Terbarukan (EBT) bisa mencapai 23 persen pada 2025 mendatang sulit terlaksana.
Hal itu dia ungkapkan untuk merespons pernyataan dari Sekretaris Dewan Pakar Timnas Paslon 1 Anies Baswedan-Muhammad Iskandar (Amin) Wijayanto Samirin yang mengatakan bahwa target bauran EBT yang ditargetkan pemerintah tercapai 23 persen di 2025 sangat tidak realistis mengingat sisa waktu untuk mencapai angka itu sekitar setahun lebih.
Djoko bilang berdasarkan kondisi sekarang, bauran EBT di tahun 2025 mendatang secara realistis hanya bisa tercapai sekitar 17 hingga 19 persen.
Baca juga: Pendanaan 9 Proyek EBT PLN Senilai Rp 51 Triliun Terhambat Aturan TKDN
Walau demikian, Djoko bilang, angka itu masih bisa meningkat jika program pendorong EBT konsisten dijalankan salah satunya dengan melaksanakan pembangunan pembangkit EBT yang perencanaannya sudah dibahas dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
"Kalau nanti semua program EBT itu berjalan, maka akan terus naik targetnya. Kalau misalnya serius, batu baranya disuntik mati target yang disampaikan itu pasti tercapai dan otomotis persentase EBT kan ningkat," jelas Djoko.
Sebelumnya, Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menargetkan Indonesia bisa mencapai bauran energi baru terbarukan (EBT) bisa mencapai 23 persen pada 2029 mendatang.
Baca juga: Jadi Tantangan Transisi Energi di RI, Lokasi Potensi EBT Jauh dari Pusat Demand Listrik
Sekretaris Dewan Pakar Timnas Paslon 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Amin) Wijayanto Samirin tak menampik bahwa target itu lebih mundur dari target yang ditentukan oleh pemerintah.