Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] BI Sebut "Kinerja" Rupiah Masih Lebih Baik dari Ringgit, Baht dan Won | Alasan Kemenkau Naikkan Pajak Hiburan "Khusus" 40-75 Persen

Kompas.com - 18/01/2024, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Walau Melemah, BI Sebut Rupiah Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia hingga Won Korea

Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal tahun ini melemah. Namun demikian, bank sentral menilai, rupiah masih "stabil".

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak awal tahun hingga 16 Januari lalu rupiah terdepresiasi 1,24 persen.

Mengacu Jisdor, pada pengujung tahun lalu kurs rupiah berada di posisi Rp 15.439 per dollar AS, sementara pada Selasa kemarin rupiah berada pada posisi Rp 15.639 per dollar AS.

"Nilai tukar rupiah hingga 16 Januari 2024 relatif stabil, hanya melemah 1,24 persen dari akhir Desember 2023," ujar dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Terjaganya nilai tukar rupiah dinilai terefleksikan dari depresiasi yang lebih baik dari mata uang regional lain.

Perry menyebutkan, pelemahan rupiah masih lebih baik dibandingkan ringgit Malaysia, baht Thailand, dan won Korea Selatan yang masing-masing tercatat melemah sebesar 1,95 persen, 2,82 persen, dan 3,24 persen.

"Perkembangan nilai tukar rupiah relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya," katanya.

Selengkapnya klik di sini.

2. Sinyal Bank Indonesia: Era Suku Bunga Tinggi Segera Berakhir

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan, ketidakpastian pasar keuangan global yang disebabkan oleh arah kebijakan bank sentral mulai mereda.

Era kenaikan suku bunga diyakini telah berakhir, dan bank sentral akan mulai memangkasnya pada tahun ini.

"Lebih pastinya arah suku bunga negara maju khususnya Fed Fund Rate (suku bunga Federal Reserve)," ujar dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

BI memandang, bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada paruh kedua tahun ini.

Perry memproyeksi, The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak 3 kali, dengan besaran 75 basis point atau 0,75 persen.

"Semula kami perkirakan 2 kali (turunkan suku bunga), bacaan kami terakhir adalah 3 kali, 75 basis point," katanya.

Selengkapnya klik di sini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com