Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah "Tech Winter", Mandiri Capital: Kami Masih Sangat Aktif Berinvestasi

Kompas.com - 18/01/2024, 09:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena "tech winter" masih melanda sektor ekonomi digital di berbagai negara, termasuk Indonesia. Fenomena yang berawal dari menurunnya minat pendanaan itu membuat bisnis perusahaan rintisan atau startup lesu, bahkan tidak sedikit harus tutup.

Di tengah fenomena tech winter itu, perusahaan modal ventura PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) menyatakan, perusahaan masih aktif melakukan pendanaan terhadap perusahaan rintisan. Namun, memang terdapat penyesuaian yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk itu.

CFO Mandiri Capital Indonesia Wisnu Setiadi menjelaskan, sebelumnya perusahaan modal ventura lebih berfokus terhadap prospek bisnis suatu perusahaan rintisan untuk menyuntikan dana ke perusahaan itu. Kini, venture capital selaku investor lebih melihat kinerja bisnis perusahaan rintisan dan bagaimana kemampuannya dalam memitigasi risiko.

"Kita akan play out the balance. Previously kita lihat bisnisnya aja. Sekarang kita lihat bagiamana kemampuan startup itu mitigate risk," tutur dia, dalam media briefing, di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Tech Winter Bisa Reda Tahun Depan, asalkan Perusahaan Lakukan Ini

Dengan melihat perubahan tersebut, Direktur Investasi Mandiri Capital Indonesia Dennis Pratistha menegaskan, perusahaan masih aktif berinvestasi. Hanya saja memang terdapat penyesuaian.

"Kita masih sangat aktif dalam berinvestasi," katanya.

Pada tahun ini, MCI melakukan penyesuaian terhadap strategi investasinya. Wisnu bilang, penyesuaian itu dilakukan untuk merespons tren ekonomi global dan kondisi pasar terkini.

Ia menjelaskan, pada tahun ini, kriteria investasi perusahaan dirancang khusus untuk memperkuat pengelolaan portofolio dengan prioritas pada investasi yang memiliki potensi untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan tetap memperhatikan fundamental yang baik.

Di sisi lain, perusahaan rintisan juga harus memiliki langkah menuju profitabilitas yang jelas.

"Kami terus berupaya untuk mengembangkan manajemen risiko yang prudent dan efektif. Selain itu kami terus mencari peluang investasi yang berpotensi menguntungkan, sebagai fondasiutama dalam pengelolaan portofolio kami," tuturnya.

Baca juga: Peluang dan Tantangan Perusahaan Teknologi Saat Tech Winter, Apa Saja?

Sampai dengan pengujung tahun lalu, MCI telah memiliki dana kelolaan sebanyak 250 juta dollar AS. Pada tahun ini, angka itu ditarget dapat bertambah 350 juta dollar AS, sehingga total menjadi 700 juta dollar AS.

Untuk mengejar target tersebut, CEO Mandiri Capital Indonesia Ronald Simorangkir bilang, perusahaan menginisiasi berabgai aktivitas pendanaan.

Sejumlah aktivitas pendanaan telah dilakukan, seperti kolaborasi bersama lima Corporate Venture Capital (CVC) dari BUMN dalam pembentukan Merah Putih Fund, pembentukan BTN Fund bersama Bank BTN, sekaligus kerja sama strategis bersama dengan Investible untuk mengelola Mandiri Investible Global Climate Tech Fund.

"MCI senantiasa menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperbesar dukungannya bagi startup Indonesia," ucap Ronald.

Baca juga: Siaga di Tengah Risiko Tech Winter

"Tech winter" hantam industri teknologi

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, saat ini 'tech winter' sudah benar-benar menghantam industri teknologi.

Sandiaga bilang, dalam situasi semacam ini perusahaan kelas dunia akan diuji dan dinilai dari bagaimana mereka keluar dari badai industri teknologi ini.

"Ini kan katanya tech winter is coming, kalau menurut saya bukan is coming tapi already here," kata dia usai acara konferensi pers GoSend, Rabu (15/3/2023).

Sandiaga memperumpamakan, situasi semacam ini bagi perusahaan seperti beruang ketika menghadapi musim dingin. Selama musim dingin, beruang akan melakukan hibernasi dan kontemplasi.

Hal tersebut, Sandi bilang, juga harus dilakukan oleh perusahaan teknologi salah satunya dengan memangkas anggaran. Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan penggunaan sumber data perusahaan dengen tepat dan efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com