Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Petani Berkurang, Mahfud MD: Orang Desa Tak Mau Lagi karena Rugi

Kompas.com - 21/01/2024, 20:36 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengungkap penyebab jumlah petani Indonesia yang terus berkurang.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 29,3 juta petani di Indonesia pada 2023, turun 7,45 persen dari 31 juta petani pada 2013.

Mahfud bilang, jumlah petani di Indonesia berkurang karena orang-orang desa yang menjadi petani kerap mengalami kerugian.

Baca juga: Mahfud MD: Petani Sedikit, tapi Subsidi Pupuk Naik, Pasti Ada yang Salah

"Sering kita dengar lahan berkurang, petani berkurang. Orang desa tidak mau lagi menjadi petani karena justru rugi," ujar Mahfud dalam Debat ke-2 Cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

Kerugian yang dialami petani, menurut Mahfud, disebabkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.

Pasalnya, untuk mendapatkan pupuk subsidi, para petani harus membeli dari tengkulak.

"Terkadang kalau mau mendapatkan pupuk bersubsidi dipersulit bukan main dan harus beli di tengkulak, beli ke tengkulak," ucap dia.

Berdasarkan hal tersebut, cawapres yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu menyebut, permasalahan petani yang berkurang ini harus ditangani dengan menegakkan aturan.

Baca juga: Cak Imin Sentil Ada Orang Punya Tanah 500.000 Hektar saat Jumlah Petani Gurem Naik

Dia mencontohkan program yang pernah dilakukan calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Pak Ganjar saat jadi Gubernur waktu itu membuat 29 badan usaha milik petani yang itu efektif untuk membantu petani saling menolong menggarap tanahnya sehingga dia (petani) kerasan di desa," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com