Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Sri Mulyani ke Anak Buahnya: Tahun Pemilu Jaga Sikap Kita, Netralitas Suatu Keharusan!

Kompas.com - 25/01/2024, 16:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang pelaksanaan pemilihan umum presiden 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kepada jajaran pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan.

Sebagai aparatur sipil negara (ASN), Sri Mulyani menekankan, para pimpinan DJBC harus menjaga sikap dan netralitas politik jelang pelaksanaan pemilu.

"Tahun Pemilu jaga sikap kita, netralitas itu adalah sesuatu yang sudah menjadi keharusan," kata dia, dalam keterangannya, dikutip Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Diisukan Mundur, Sri Mulyani Unggah Momen Jalan-jalan bersama Pejabat Kemenkeu

Lebih lanjut bendahara negara bilang, sebagai individu, para ASN di lingkup Kemenkeu tentu boleh memiliki preferensi dalam konstetasi politik, namun sikap netralitas harus tetap dikedepankan.

"Anda bisa punya preferensi apa saja lakukan pada saat anda di kotak suara. Itu adalah value yang menunjukkan bahwa kita sebagai manusia diatur oleh undang undang dan diatur oleh tata krama," tuturnya.

Jelang pelaksanaan pemilu, ASN memang dituntut untuk netral, sebagaimana telah diatur dalam sejumlah ketentuan, mulai dari Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 tahun 2004, hingga Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri PAN-RB, Mendagri, BKN, KASN, dan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2022.

Selain menjaga netralitas, Sri Mulyani juga berpesan kepada jajaran anak buahnya untuk terus melanjutkan reformasi dan evaluasi kinerja kepabeanan dan cukai, mengingat kondisi perekonomian masih dihadapi berbagai tantangan.

Baca juga: Sri Mulyani Dikabarkan Siap Mundur, Kemenkeu Buka Suara

Menurut dia, perubahan iklim, digitalisasi, dan pertumbuhan demografi Indonesia juga menjadi isu yang perlu menjadi perhatian bersama.

Apalagi, Indonesia tengah berupaya untuk keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah atau middle income trap, menuju Indonesia maju.

“Maka nanti tugas Anda menjadi jauh lebih kompleks. Community protector-nya menjadi sangat complicated," katanya.

"Karena selain teknologi berubah, mobilitas dunia masyarakat bergerak sangat cepat,” ucapnya.

Baca juga: Tidak Membantah Saat Ditanya Akan Mundur dari Kabinet, Sri Mulyani: Saya Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com