JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kejahatan siber yang terbaru dan marak terjadi adalah quishing. Kejahatan ini menggabungkan teknik phishing dengan teknologi Quick Response (QR) untuk pembayaran elektronik.
Tujuan quishing adalah untuk mencuri informasi dan data pribadi, keuangan, atau data kredensial pengguna seperti user ID, password, PIN, dan OTP.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Arga M. Nugraha menjelaskan, ada beberapa metode quishing yang lazim dilakukan pelaku kejahatan.
Baca juga: Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023
"Di antaranya manipulasi kode QR, kode QR dengan tautan tujuan berupa situs phishing, dan kode QR dengan memasukkan aplikasi bertujuan jahat atau malware injection," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (28/1/2024).
Ia menambahkan, quishing merupakan tindakan penipuan dan kejahatan yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi bank maupun masyarakat.
Ia mengimbau nasabah menjaga kerahasiaan data serta tetap hati-hati dalam menerima pesan yang ada.
Lantas bagaimana cara menghindari modus kejahatan siber quishing?
Baca juga: FOMO Picu Konsumen Jadi Korban Kejahatan Siber, Blibli Kampanyekan VOMO sebagai Solusi
Berikut adalah langkah-langkah agar terhindar dari quishing, khususnya yang berhubungan dengan pembayaran elektronik.
Pastikan kode QR berasal dari sumber resmi. Pastikan nama atau identitas pedagang yang tertera pada aplikasi sesuai dengan tujuan pembayaran yang diinginkan.