Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Pengaruh Geopolitik Indonesia dalam Harga Minyak Dunia

Kompas.com - 10/02/2024, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TENSI geopolitik Timur Tengah meningkat dan telah menimbulkan gangguan dalam distribusi aliran barang di wilayah ASEAN, termasuk Indonesia.

Kelanjutan ketegangan geopolitik global ini juga tidak terbatas hanya pada konflik Rusia-Ukraina atau konflik Israel-Palestina; dampaknya telah merambah ke negara-negara lain.

Konflik geopolitik yang memunculkan ketegangan tersebut telah menyebar ke negara-negara lain di sekitar kawasan, mengakibatkan peningkatan ketegangan geopolitik yang pada gilirannya mengganggu distribusi aliran barang.

Sebagai contoh konkret, arus barang yang biasanya mengalir dari Eropa dan Asia melalui Laut Merah atau Terusan Suez, sekarang terpaksa mencari jalur alternatif.

Hal ini disebabkan adanya ketegangan di Yaman dan wilayah lainnya yang memaksa aliran barang untuk mencari rute pengiriman lebih aman.

Peningkatan ketegangan di berbagai negara telah menyulitkan jalur distribusi utama, yang berdampak pada ketersediaan barang di wilayah ASEAN.

Mengancam keamanan dan kesejahteraan

Dari perspektif geopolitik Indonesia, stabilitas dan kelancaran distribusi aliran barang di wilayah ASEAN menjadi sangat penting.

Gangguan dalam aliran barang dapat mengancam keamanan dan kesejahteraan ekonomi negara, serta memengaruhi stabilitas politik di tingkat regional.

Dampak langsung dari ketegangan geopolitik yang semakin meningkat adalah terhambatnya aliran barang yang sebelumnya lancar. Hal ini mengakibatkan peningkatan kesulitan dalam memperoleh barang yang diperlukan dan mungkin juga menyebabkan kenaikan harga barang.

Seiring dengan itu, harga minyak mengalami kenaikan yang moderat karena pasar saat ini mempertimbangkan risiko geopolitik di Timur Tengah, sejalan dengan komentar hawkish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Peningkatan ini memiliki dampak signifikan bagi Indonesia, yang merupakan salah satu negara konsumen minyak terbesar di kawasan ASEAN.

Menurut data dari Bloomberg pada Selasa (6/2/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Maret 2024 mengalami penguatan sebesar 0,23 persen atau 0,17 poin menjadi 72,95 dollar AS per barel pada pukul 15.37 WIB.

Sementara itu, harga minyak Brent kontrak April 2024 juga mengalami penguatan sebesar 0,28 persen atau 0,22 poin menjadi 78,21 dollar AS per barel.

Dari perspektif geopolitik Indonesia, kenaikan harga minyak merupakan isu yang patut diperhatikan. Sebagai negara dengan ketergantungan tinggi pada impor minyak, kenaikan harga dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan anggaran negara.

Oleh karena itu, Indonesia perlu memperhatikan perkembangan geopolitik di Timur Tengah dan berupaya mengelola dampaknya secara efektif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com