Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditargetkan Rampung Mei 2024, Jalur Rel Ganda Kiaracondong-Cicalengka Capai 78,43 Persen

Kompas.com - 13/02/2024, 12:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pembangunan jalur ganda kereta api atau double track Kiaracondong-Cicalengka, Bandung, Jawa Barat berjalan lebih cepat dari rencana.

Mengutip akun X atau Twitter resmi Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub @perkeretaapian, realisasi pembangunan double track Kiaracondong-Cicalengka telah mencapai 78,43 persen per 7 Februari 2024. Progres tersebut lebih cepat dari rencana yakni 76,26 persen.

"Lebih cepat dari target, ini progres pembangunan Jalur Ganda Kiaracondong-Cicalengka," tulis akun X @perkeretaapian, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Menilik Urgensi Pembangunan Double Track Usai Kecelakaan KA di Bandung

Pembangunan double track Kiaracondong-Cicalengka dilakukan untuk meningkatkan kapasitas, keamanan, dan keselamatan perjalanan kereta api.

Adapun sejumlah pekerjaan yang dilakukan selama pembangunan double track Kiaracondong-Cicalengka meliputi pekerjaan sipil, jalan rel, perlintasan, fasilitas operasi, dan konstruksi supervisi.

"Jika lancar, pembangunan Jalur Ganda Kiaracondong-Cicalengka ditargetkan akan rampung tahun ini," tulis akun X @perkeretaapian.

Sebagai informasi, double track Kiaracondong-Cicalengka meliputi jalur kereta api di Stasiun Kiara Condong, Gedebage, Cimekar, Rancaekek, Haurpugur, dan Cicalengka.

Pembangunan double track Kiaracondong-Cicalengka sepanjang 23,05 Km'sp ini dibagi menjadi dua tahap.

Tahap I meliputi Stasiun Gedebage, Cimekar, Rancaekek, dan Haurpugur sepanjang 14 Km'sp. Pembangunan jalur ganda Tahap I ini telah selesai dan beroperasi sejak November 2022.

Sementara pembangunan Tahap II atau yang saat ini tengah dibangun meliputi jalur kereta api di Stasiun Kiaracondong-Gedebage dan Stasiun Haurpugur-Cicalengka.

Ditargetkan selesai Mei 2024

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembangunan jalur ganda (double track) di Segmen Kiaracondong-Cicalengka Tahap II rampung Mei 2024.

Hal ini diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

"Double track untuk Cicalengka itu akan selesai pada bulan Mei," ujar Menhub.

Antisipasi kecelakaan

Dia mengungkapkan, sejumlah kecelakaan kereta api seperti tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya yang terjadi Jumat (5/1/2024) dan KA Pandalungan anjlok di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu (14/1/2024) terjadi di jalur kereta api sejalur (single track).

Oleh karenanya, untuk mencegah kejadian tersebut terulang di kemudian hari, Kemenhub akan fokus membangun semua single track menjadi double track, terutama untuk jalur kereta api di Pulau Jawa.

Selain itu, Kemenhub juga akan meningkatkan sistem persinyalan kereta api yang manual menjadi otomatis.

"Pada 2024 ini kita akan melakukan perbaikan semua sinyal dan mengupayakan semaksimal agar single track itu menjadi double track," ucapnya.

Baca juga: Menengok Rencana Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api di Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com