Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kendala Pembangunan Jalur Ganda di Lokasi Kecekaan KA Turangga

Kompas.com - 06/01/2024, 22:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo menyebut kendala pembangunan rel jalur ganda (double track) di petak lokasi kecelakaan KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya adalah pembebasan lahan.

Didik mengatakan, dalam proyek jalur ganda ini, PT KAI juga meningkatkan sistem persinyalan.

Pembangunan jalur ganda ini dilakukan di seluruh wilayah jalur KA di Bandung Raya. Targetnya, proyek ini rampung pada semester 1 tahun 2024.

"Kendala memang pembebasan lahan. Jadi double track ini, termasuk peningkatan sistem persinyalan yang tadi mekanik elektrik, ini jalur di Bandung untuk double track semester 1 ini selesai semua tinggal satu petak lagi, jadi Juni insya Allah selesai," tutur Didik dikutip dari Antara, Sabtu (6/1/2024).

Baca juga: KAI Batasi Kecepatan Kereta yang Melintasi Lokasi Tabrakan

Sebagai informasi saja, kecelakaan kereta api terjadi antara Kereta Api Turangga (Surabaya-Bandung) dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Padalarang-Cicalengka) di petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.

Dalam kecelakaan ini, PT KAI melaporkan ada empat korban meninggal dunia, yang terdiri atas masinis, asisten masinis, pramugara, dan Polsuska yang tengah bertugas di kereta.

Kemudian, sedikitnya 33 orang mengalami luka-luka dan dibawa ke empat rumah sakit terdekat yakni RSUD Cicalengka, Rumah Sakit Edelweis, Rumah Sakit AMC, dan RS Santosa untuk mendapat perawatan.

PT KAI juga mengatakan bahwa sejumlah perjalanan kereta api via Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung direkayasa untuk memutar ataupun dibatalkan imbas kecelakaan tabrakan kereta ini.

Baca juga: Ini Kecelakaan Kereta Api Terbesar Indonesia dan Korban Jiwa Terbanyak

Evakuasi dua kereta api nahas tersebut, disebut oleh PT KAI, telah berhasil dilakukan pada Sabtu dini hari dan telah dinormalisasi serta dinyatakan aman oleh tim Jalan dan Jembatan Daop 2 Bandung pada pukul 06.30 WIB.

Kemudian jalur KA dilakukan ujicoba dengan dua lokomotif dengan kecepatan 5 km/jam pada pukul 07.28 WIB, yang artinya jalur tersebut kini telah dapat dilewati dengan kecepatan terbatas.

Pentingnya jalur ganda

Sementara itu, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyebut perlunya untuk segera dirampungkan pembangunan jalur rel ganda atau double track agar menekan potensi kecelakaan antara kereta api.

Dalam kasus tabrakan antara KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, kedua kereta tersebut saling bertabrakan tepat di lintasan satu jalur rel atau single track dan menyebabkan 4 orang korban meninggal dunia.

Baca juga: Kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung, 14 Unit Kereta Telah Dievakuasi

Djoko mengatakan, jalur single track memang cukup rawan terjadinya kecelakaan kereta api. Sebab jalur tunggal tersebut memungkinkan kereta api dapat berjalan dari kedua arah.

"Pemerintah harus menyegerakan untuk double track agar menghindari tadi (tabrakan antara KA). Ya, karena selain peningkatan kapasitas juga menghindari human error seperti ini," ujarnya dalam wawancara di Kompas TV.

Ia menuturkan, saat ini pemerintah memang tengah mendorong pembangunan double track di seluruh ruas atau perlintasan KA di Pulau Jawa. Menurutnya, realisasi jalur kereta double track di Pulau Jawa belum 100 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com