Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei BI Januari 2024: Pendapatan Dipakai buat Bayar Utang Menurun, Masyarakat Lebih Gemar Menabung

Kompas.com - 13/02/2024, 14:22 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pos pengeluaran masyarakat untuk membayar cicilan pinjaman atau utang akhirnya menurun. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh data Survei Konsumen Bank Indonesia periode Januari 2024.

Berdasarkan data Survei Konsumen, proporsi pendapatan masyarakat yang dipakai untuk membayar cicilan mencapai 9,3 persen pada Januari lalu. Ini lebih rendah dibanding posisi Desember 2023 yang mencapai 10 persen.

"Proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) mengalami penurunan," tulis Survei Konsumen BI, Selasa (13/2/2024).

Seiring dengan penurunan pembayaran utang tersebut, kemampuan masyarakat untuk konsumsi pun meningkat. Tercatat pengeluaran masyarakat untuk konsumsi terhadap pendapatan mencapai 74,6 persen, sedikit meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 74,3 persen.

Baca juga: Tren Kenaikan Konsumsi Masyarakat Diproyeksi Berlanjut pada 2024

Selain itu, masyarakat semakin gencar menempatkan pendapatannya untuk tabungan. Tercatat rasio pengeluaran untuk tabungan terhadap pendapatan mencapai 16,2 persen, melanjutkan kenaikan dari bulan sebelumnya yang mencapai 15,7 persen.

Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, sebagian besar kelompok mencatat kenaikan konsumsi. Kenaikan konsumsi paling tinggi dicatatkan oleh kelompok dengan pengeluaran Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, yakni dari 75,2 persen menjadi 77,8 persen.

Kemudian, kelompok pengeluaran yang mencatat kenaikan konsumsi ialah kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta - Rp 4 juta (menjadi 73,6 persen) dan kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta - Rp 5 juta (menjadi 71,3 persen).

Baca juga: Tingkat Konsumsi Masyarakat Terus Menguat


Sementara itu, pengeluaran untuk konsumsi kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta - Rp 3 juta turun menjadi 74,9 persen. Penurunan konsumsi lebih dalam dicatat oleh kelompok pengeluaran lebih dari Rp 5 juta, yakni dari 71,2 persen menjadi 66,1 persen.

Akan tetapi di sisi lain pengeluaran untuk tabungan kelompok pengeluaran lebih dari Rp 5 juta melonjak. Tercatat rasio tabungan kelompok tersebut melesat dari 16,7 persen menjadi 19,3 persen.

Kelompok pengeluaran lain juga mencatat kenaikan rasio tabungan, di mana kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta - Rp 3 juta naik menjadi 16,2 persen, kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta - Rp 4 juta naik menjadi 16,6 persen, kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta - Rp 5 juta naik menjadi 17,5 persen.

Kelompok pengeluaran Rp 1 juta - Rp 2 juta menjadi satu-satunya kelompok yang mencatat penurunan rasio tabungan. Rasio tabungan kelompok ini turun dari 16,7 persen menjadi 15,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com