Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cenderung Fluktuatif, Penjualan Minyak Goreng Diprediksi 2,78 Ton Tahun Ini

Kompas.com - 13/02/2024, 20:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memproyeksikan, penjualan minyak goreng kemasan sederhana dengan merek Minyakita dan minyak goreng curah melalui pasar tradisional mencapai 2,78 juta ton pada tahun 2024.

Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga menyampaikan penjualan minyak goreng kemasan sederhana tersebut cenderung mengalami fluktuatif sejak pertama kali diluncurkan tahun 2022 lalu, di mana kondisi penjualan minyak goreng kemasan sederhana tersebut mencapai 3 juta ton, kemudian turun sekitar 8,3 persen menjadi 2,75 juta ton di tahun 2023.

Penurunan penjualan ini berbanding lurus dengan menurunnya permintaan masyarakat.

Baca juga: Harga Beras di Peritel Tinggi dan Stok Mulai Kosong, Akankah Kasus Minyak Goreng Terjadi Lagi?

Ilustrasi minyak goreng. SHUTTERSTOCK/ISEN STOCKER Ilustrasi minyak goreng.

Jika merujuk Data Badan Pangan Nasional (Bapanas), kebutuhan minyak goreng nasional mencapai 5,9 juta ton di tahun 2022, kemudian menurun menjadi 4,8 juta ton di tahun berikutnya.

Sahat mengungkapkan adanya perubahan pola makan masyarakat membuat volume konsumsi minyak goreng selalu berubah dari tahun ke tahun.

Ia menilai sebagian masyarakat kini sudah mulai mengurangi konsumsi makanan dengan cara digoreng (fried foods).

"Pola makan masyarakat kota sudah banyak berubah ke makanan berbasis tepung, gandum, makanan instan, dan pola goreng-menggoreng sudah mulai berubah," kata Sahat kepada Kontan, Minggu (11/2/2024).

Baca juga: Kasus Kelangkaan Minyak Goreng Bakal Terjadi pada Beras? Ini Kata Bapanas

Sementara itu, Sahat menilai bahwa penjualan minyak goreng dalam kemasan premium juga mengalami penurunan.

Jika melihat data BPS, disebutkan konsumsi minyak goreng mencapai 4,8 juta ton, di mana Minyakita dan minyak goreng curah berkontribusi sebesar 2,75 juta ton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com