Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Energi Diutak Atik demi Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Ekonom: Masyarakat Akan Teriak...

Kompas.com - 21/02/2024, 14:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Efisiensi subsidi energi menjadi salah satu rencana tim pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk menjalankan program makan siang gratis.

Adapun biaya program makan siang gratis untuk anak-anak tersebut tidak sedikit yaitu Rp 400 triliun per tahun.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan, sebaiknya tim Prabowo-Gibran tidak mengganggu subsidi energi demi memuluskan program makan siang gratis tersebut.

Baca juga: Prediksi Ekonomi RI di Bawah Kepemimpinan Prabowo-Gibran, Ekonom: Tak Jauh Beda dari Jokowi...

Piter mengatakan, subsidi energi berkaitan erat dengan masyakarat kecil yang sangat membutuhkan bantuan pemerintah.

"Ini akan jadi proyek strategis bagi paslon nomor urut 2 dan mereka akan berupaya mencari semua sumber, tapi sebaiknya tidak dari subsidi energi ya karena akan menimbulkan gejolak, masyarakat kecil akan langsung protes itu," kata Piter saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Piter mengatakan, subsidi energi sangat dibutuhkan masyarakat. Ia mengatakan, semua aspek dalam subsidi energi dibutuhkan masyarakat seperti gas elpiji 3 kg, BBM, dan listrik.

"Itu kalau dipangkas, ada efisiensi, masyakarat bawah langsung teriak. Saya rasa Tim Prabowo-Gibran tidak akan melakukan itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Piter mengatakan, tim Prabowo-Gibran harus melihat APBN dan mengambil program yang tidak terlalu strategis. Selain itu, ia mengatakan, Prabowo-Gibran harus mampu meningkatkan penerimaan negara.

"Utamanya sumber penerimaan harus bertambah dari pajak, tax ratio dan sebagainya, makanya mereka mau badan penerimaan sendiri yang mengeluarkan pajak dan bea cukai dari Kemenkeu dengan tujuan tingkatkan penerimaan," ucap dia.

Sebelumnya, Calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berencana mengevaluasi subsidi energi yang tidak tepat sasaran dan dialihkan untuk program makan siang gratis.

"Subsidi yang tidak tepat sasaran akan dievaluasi dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya," ujar Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno kepada Kompas.com, Sabtu (17/2/2024).

"Saya tidak pernah mengatakan bahwa subsidi BBM bakal dipangkas, tapi penyaluran subsidi energi perlu dievaluasi agar lebih tepat sasaran," imbuhnya.

Ia menyampaikan, sebanyak 80 persen subsidi energi salah sasaran dan dinikmati oleh mereka yang tidak berhak.

Evaluasi ini dilakukan untuk mengatur kembali agar subsidi lebih tepat sasaran, yakni kepada mereka yang tidak mampu dan membutuhkan seperti UMKM.

Eddy menjelaskan, dengan subsidi yang lebih tepat sasaran maka bisa menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com